Korban Sipil Berjatuhan, Yaman di Ambang Kehancuran Total
A
A
A
NEW YORK - PBB menyatakan Yaman sudah di ambang kehancuran total setelah korban dari kalangan sipil berjatuhan selama agresi Arab Saudi dan koalisi Teluk berlangsung.
Pemerintah Yaman sendiri mendesak Saudi dan koalisi Teluk meluncurkan perang darat untuk meminimalisasi korban dan kerusakan. (Baca: Yaman Minta Saudi Cs Luncurkan Perang Darat)
Pernyataan PBB itu disampaikan Komisari Tinggi PBB untuk HAM, Zeid Ra’ad Al Hussein, dalam sebuah penyataan. "Situasi di Yaman sangat mengkhawatirkan, dengan puluhan warga sipil tewas selama empat hari terakhir,” kata Hussein.
”Negara ini tampaknya berada di ambang kehancuran total,” lanjut dia, seperti dilansir Sky News, Rabu (1/4/2015). Komentar pejabat tinggi PBB ini muncul setelah agresi militer Saudi dan Koalisi Teluk di Yaman sudah berlangsung hampir sepekan. (Baca juga: Kepala Liga Arab: Yaman di Ambang Kehancuran)
Agresi militer itu atas permintaan pemerintah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi untuk memerangi milisi oposisi Houthi. Presiden Hadi sendiri telah meninggalkan Yaman untuk minta perlindungan para pemimpin Teluk.
Komisi HAM PBB juga mengakut kaget dengan seragan udara yang menyasar kamp pengungsi Al-Mazraq, Yaman, yang menewaskan 40 orang. PBB tidak menyebut jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan maut di kamp pengungsi itu.
Kelompok Houthi menuding kamp pengungsi Al-Mazraq diserang pesawat tempur Arab Saudi. Tapi, pemerintah Yaman menuduh balik Houthi sebagai pelaku serangan.
Pemerintah Yaman sendiri mendesak Saudi dan koalisi Teluk meluncurkan perang darat untuk meminimalisasi korban dan kerusakan. (Baca: Yaman Minta Saudi Cs Luncurkan Perang Darat)
Pernyataan PBB itu disampaikan Komisari Tinggi PBB untuk HAM, Zeid Ra’ad Al Hussein, dalam sebuah penyataan. "Situasi di Yaman sangat mengkhawatirkan, dengan puluhan warga sipil tewas selama empat hari terakhir,” kata Hussein.
”Negara ini tampaknya berada di ambang kehancuran total,” lanjut dia, seperti dilansir Sky News, Rabu (1/4/2015). Komentar pejabat tinggi PBB ini muncul setelah agresi militer Saudi dan Koalisi Teluk di Yaman sudah berlangsung hampir sepekan. (Baca juga: Kepala Liga Arab: Yaman di Ambang Kehancuran)
Agresi militer itu atas permintaan pemerintah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi untuk memerangi milisi oposisi Houthi. Presiden Hadi sendiri telah meninggalkan Yaman untuk minta perlindungan para pemimpin Teluk.
Komisi HAM PBB juga mengakut kaget dengan seragan udara yang menyasar kamp pengungsi Al-Mazraq, Yaman, yang menewaskan 40 orang. PBB tidak menyebut jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan maut di kamp pengungsi itu.
Kelompok Houthi menuding kamp pengungsi Al-Mazraq diserang pesawat tempur Arab Saudi. Tapi, pemerintah Yaman menuduh balik Houthi sebagai pelaku serangan.
(mas)