Agresi di Yaman Ditentang Rusia, Saudi Sebut Putin Munafik

Senin, 30 Maret 2015 - 13:27 WIB
Agresi di Yaman Ditentang...
Agresi di Yaman Ditentang Rusia, Saudi Sebut Putin Munafik
A A A
SHARM EL SHEIKH - Arab Saudi menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin, munafik, karena menentang agresi militer koalisi Teluk terhadap Yaman untuk memerangi milisi Houthi.

Putin menulis surat untuk para pemimpin negara-negara Teluk yang menggelar pertemuan di Sharm el-Sheik, Mesir, bahwa dia menentang agresi di Yaman.

Saudi menyebut Putin munafik, karena Rusia terang-terangan mendukung mendukung rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad yang dianggap Saudi telah memicu ketidakstabilan di Timur Tengah.

Surat dari Putin itu semula disampaikan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, yang menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara Teluk pada hari Minggu kemarin. Selain membahas agresi di Yaman, pertemuan itu juga membahas krisis Suriah dan Libya.

”Kami mendukung aspirasi Arab untuk masa depan yang makmur, dan untuk resolusi semua masalah dunia Arab hadapilah melalui cara-cara damai, tanpa campur tangan eksternal,” bunyi surat Putin yang menentang campur tangan negara-negara lain dalam krisis Yaman.

Surat Putin itu direspons sinis oleh Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Saud al-Faisal.”Dia (Putin) berbicara tentang masalah di Timur Tengah seakan Rusia tidak mempengaruhi masalah ini,” kata Faisal.

Hubungan antara Arab Saudi dan Rusia telah dingin sejak Moskow mendukung rezim Assad yang dimusuhi Riyadh. Perang saudara antara pasukan Assad dan pemberontak Suriah dalam empat tahun ini telah telah menelan korban lebih dari 200 ribu jiwa.

”Mereka berbicara tentang tragedi di Suriah sementara mereka adalah bagian penting dari tragedi yang menimpa rakyat Suriah, dengan mempersenjatai rezim Suriah di luar apa yang dibutuhkan untuk melawan rakyatnya sendiri,” sindir Faisal terhadap Putin dan Assad.

”Saya berharap bahwa Presiden Rusia mengoreksi ini, sehingga hubungan dunia Arab dengan Rusia dapat berada di level terbaik,” imbuh Faisal, seperti dilansir Reuters, Senin (30/3/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8284 seconds (0.1#10.140)