AS: Rusia Kembalikan Crimea, Sanksi Kami Cabut
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menegaskan, mereka tidak akan mencabut sanksi terhadap Rusia bila syarat-syarat yang mereka ajukan belum dipenuhi. Salah satu syarat yang diajukan oleh AS adalah Rusia harus mengembalikan Crimea ke Ukraina.
"Minggu ini, Rusia coba membenarkan usaha mereka untuk "membebaskan" Crimea. Kami ingin memastikan kembali jika sanksi yang kami jatuhkan yang berhubungan dengan Crimea akan kami pertahankan hingga Rusia mengembalikan wilayah tersebut ke Ukraina," ucap pihak Departemen Luar Negeri AS.
Seperti dilansir Sputnik pada Selasa (17/3/2015), Crimea berpisah dari Ukraina tepat satu tahun lalu. Wilayah di Laut Hitam itu memutuskan untuk memisahkan diri dari Kiev, setelah melalui sebuah referendum yang diikuti oleh lebih dari 80 persen penduduk wilayah itu.
Dunia Barat, khususnya AS menuduh Rusia terlibat dalam proses referendum tersebut. Rusia, dalam pandangan Barat telah melakukan serangkaian tindakan, seperti pencucian otak, penculikan terhadap aktivis anti refendum dan masih banyak hal lainnya untuk memuluskan referendum tersebut.
Sementara itu, di balik tuntutan Barat dan Kiev yang meminta Rusia untuk mengembalikan Crimea, pemerintah dan rakyat di wilayah itu mengeluarkan pernyataan yang berbeda. Perdana Menteri Crimea Sergey Aksyonov menegaskan, pihaknya enggan kembali rujuk dengan Ukraina, dan ingin terus bersama Federasi Rusia. (Baca juga:Crimea Tegaskan Tak Mau Rujuk dengan Ukraina)
"Minggu ini, Rusia coba membenarkan usaha mereka untuk "membebaskan" Crimea. Kami ingin memastikan kembali jika sanksi yang kami jatuhkan yang berhubungan dengan Crimea akan kami pertahankan hingga Rusia mengembalikan wilayah tersebut ke Ukraina," ucap pihak Departemen Luar Negeri AS.
Seperti dilansir Sputnik pada Selasa (17/3/2015), Crimea berpisah dari Ukraina tepat satu tahun lalu. Wilayah di Laut Hitam itu memutuskan untuk memisahkan diri dari Kiev, setelah melalui sebuah referendum yang diikuti oleh lebih dari 80 persen penduduk wilayah itu.
Dunia Barat, khususnya AS menuduh Rusia terlibat dalam proses referendum tersebut. Rusia, dalam pandangan Barat telah melakukan serangkaian tindakan, seperti pencucian otak, penculikan terhadap aktivis anti refendum dan masih banyak hal lainnya untuk memuluskan referendum tersebut.
Sementara itu, di balik tuntutan Barat dan Kiev yang meminta Rusia untuk mengembalikan Crimea, pemerintah dan rakyat di wilayah itu mengeluarkan pernyataan yang berbeda. Perdana Menteri Crimea Sergey Aksyonov menegaskan, pihaknya enggan kembali rujuk dengan Ukraina, dan ingin terus bersama Federasi Rusia. (Baca juga:Crimea Tegaskan Tak Mau Rujuk dengan Ukraina)
(esn)