Menteri Belanda Mundur karena Skandal Narkoba
A
A
A
DEN HAAG - Menteri Kehakiman Belanda, Ivo Opstelten dan Sekretaris Negara,Fred Teeven, mengundurkan diri setelah terlibat skandal dengan bos gembong narkoba.
Pada tahun 2001 negara membayar uang kepada bos gembong narkoba, Cees Helman, karena tidak mampu membuktikan bahwa uang Helman yang disita merupakan uang "haram".
Kedua pejabat itu telah mengatakan kepada parlemen, bahwa negara membayar uang senilai kurang dari 4,7 gulden kepada Cees Helman. Namun, mereka mengklaim catatan transaksi itu telah hilang karena kejadian sudah terlalu lama.
Sekretaris Negara, Fred Teeven, yang saat itu menjabat sebagai jaksa bertugas untukmembayar uang senilai lebih dari 2 juta euro kepada Helman.Menteri Ivo Opstelten sebelumnya menegaskan bahwa bukti transaksi pembayaran itu telah hilang. Tapi, pada Senin kemarin dia tiba-tiba mengklaim sudah menemukan bukti itu.
Lantaran kedua keterangan dua pejabat itu keliru, hal itu membuat jabatan mereka tidak bisa dipertahankan. ”Informasi ini bisa ditemukan sebelumnya," kata Menteri Ivo Opstelten, dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/3/2015).
”Saya bertanggung jawab penuh untuk ini dan baru saja saya mengajukan pengunduran diri saya kepada Raja,” ujarnya.
Mundurnya dua pejabat tinggi Belanda itu memicu kegaduhan politik antara kubu partai Liberal dengan koalisi Partai Buruh. Mundurnya mereka akan membuat posisi eksekutif Belanda akan rapuh.
Pada tahun 2001 negara membayar uang kepada bos gembong narkoba, Cees Helman, karena tidak mampu membuktikan bahwa uang Helman yang disita merupakan uang "haram".
Kedua pejabat itu telah mengatakan kepada parlemen, bahwa negara membayar uang senilai kurang dari 4,7 gulden kepada Cees Helman. Namun, mereka mengklaim catatan transaksi itu telah hilang karena kejadian sudah terlalu lama.
Sekretaris Negara, Fred Teeven, yang saat itu menjabat sebagai jaksa bertugas untukmembayar uang senilai lebih dari 2 juta euro kepada Helman.Menteri Ivo Opstelten sebelumnya menegaskan bahwa bukti transaksi pembayaran itu telah hilang. Tapi, pada Senin kemarin dia tiba-tiba mengklaim sudah menemukan bukti itu.
Lantaran kedua keterangan dua pejabat itu keliru, hal itu membuat jabatan mereka tidak bisa dipertahankan. ”Informasi ini bisa ditemukan sebelumnya," kata Menteri Ivo Opstelten, dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/3/2015).
”Saya bertanggung jawab penuh untuk ini dan baru saja saya mengajukan pengunduran diri saya kepada Raja,” ujarnya.
Mundurnya dua pejabat tinggi Belanda itu memicu kegaduhan politik antara kubu partai Liberal dengan koalisi Partai Buruh. Mundurnya mereka akan membuat posisi eksekutif Belanda akan rapuh.
(mas)