Anggap Rusia Ancaman, tapi Anggaran Militer NATO Terseok-seok

Selasa, 03 Maret 2015 - 10:12 WIB
Anggap Rusia Ancaman, tapi Anggaran Militer NATO Terseok-seok
Anggap Rusia Ancaman, tapi Anggaran Militer NATO Terseok-seok
A A A
BRUSSELS - Negara-negara anggota NATO gencar meyebut Rusia sebagai ancaman dunia selain kelompok ISIS. Tapi, di sisi lain anggaran militer negara-negara NATO justru terseok-seok.

Dari banyak negara anggota NATO, Amerika Serikat (AS) menjadi negara utama yang komitmen meningkatkan anggaran pertahanan. AS mengaku prihatin dengan kebijakan negara-negara NATO yang tidak mau membantu meningkatkan anggaran belanja militernya.

Inggris yang selama beberapa hari ini bersikap keras kepada Rusia juga diprediksi gagal untuk memenuhi komitmennya untuk meningkatkan anggaran belanja alutsista pada 2015. Kepada Telegraph, Kepala Militer AS, Jenderal Raymond Odierno, mengaku prihatin dengan kondisi itu.

”(Odierno) memperingatkan bahwa, AS untuk sementara bersedia memberikan solusi dalam menanggulangi ancaman di masa depan, seperti (ancaman dari) Rusia dan ISIS. Itu penting bahwa sekutunya seperti Inggris agar memainkan peran mereka,” tulis media Inggris itu mengutip pernyataan Odierno.

Mantan Kepala MI6 Inggris, Sir John Sawers, juga menyerukan agara ada peningkatan anggaran pertahanan, karena ancaman Rusia bisa membahayakan Inggris. ”Tingkat ancaman dari Moskow telah meningkat dan kita harus siap untuk mengambil langkah-langkah defensif yang diperlukan untuk mempertahankan diri, mempertahankan sekutu kami,” kata Sawers.

Kondisi sebaliknya justru terjadi pada Rusia, di mana negara itu “gila-gilaan” meningkatkan kemampuan militernya. Rusia sendiri juga menganggap NATO telah menebar ancaman dengan menumpuk kekuatan militer di Eropa Timur.

Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk NATO, Aleksandr Grushko, kepada stasiun televisi Rossiya 24 TV, semalam.”Tindakan NATO secara signifikan mengganggu keamanan regional dan Eropa, dan menimbulkan risiko terhadap keamanan kami,” ujar Grushko.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7253 seconds (0.1#10.140)