Kelompok Bersenjata di Yaman Culik Wanita Prancis
A
A
A
SANAA - Seorang wanita berkewarnegaraan Prancis diduga diculik oleh sekelompok orang bersenjata di pusat kota Sanaa, Yaman. Menurut sumber keamanan setempat, wanita itu diculik ketika hendak berangkat ke tempat kerja.
"Sekelompok orang bersenjata tidak dikenal menghentikan kendaraan seorang wanita Prancis di pusat kota Sanaa, dan menculik wanita itu bersama dengan sang supir," ucap sumber kemanan Yaman dalam kondisi anonim.
Melansir Channel News Asia, Selasa (24/2/2015) sumber itu mengatakan belum mendapatkan informasi lanjutan mengenai identitas wanita tersebut, dan bekerja perusahaan apa wanita itu. "Identitas dan tempat dia bekerja belum jelas," ucapnya.
Sumber itu mengatakan, saat ini pihak kepolisian di Sanaa masih melakukan penyelidikan dan pencarian wanita tersebut. Sementara itu, pemerintah Prancis belum bisa memberikan konfirmasi apapun mengenai insiden ini.
Di Yaman sendiri, penculikan semacam ini sudah menjadi hal yang sering terjadi. Penculikan sudah menjadi hal yang lazim terjadi, ketika konflik yang menggerogoti negara tersebut, dan semakin parah ketika para pemberontak mulai menguasai Sanaa, yang merupakan pusat pemerintahan Yaman.
"Sekelompok orang bersenjata tidak dikenal menghentikan kendaraan seorang wanita Prancis di pusat kota Sanaa, dan menculik wanita itu bersama dengan sang supir," ucap sumber kemanan Yaman dalam kondisi anonim.
Melansir Channel News Asia, Selasa (24/2/2015) sumber itu mengatakan belum mendapatkan informasi lanjutan mengenai identitas wanita tersebut, dan bekerja perusahaan apa wanita itu. "Identitas dan tempat dia bekerja belum jelas," ucapnya.
Sumber itu mengatakan, saat ini pihak kepolisian di Sanaa masih melakukan penyelidikan dan pencarian wanita tersebut. Sementara itu, pemerintah Prancis belum bisa memberikan konfirmasi apapun mengenai insiden ini.
Di Yaman sendiri, penculikan semacam ini sudah menjadi hal yang sering terjadi. Penculikan sudah menjadi hal yang lazim terjadi, ketika konflik yang menggerogoti negara tersebut, dan semakin parah ketika para pemberontak mulai menguasai Sanaa, yang merupakan pusat pemerintahan Yaman.
(esn)