Hamas Siap Kejutkan Israel Lebih Dahsyat dari Perang
A
A
A
GAZA - Kelompok Hamas mengatakan, bahwa mereka menyiapkan kejutan untuk Israel. Kejutan itu diklaim lebih dahsyat dari perang pada musim panas lalu yang menewaskan ribuan orang.
”Resistensi akan mengejutkan musuh lebih dari sebuah kejutan selama perang terakhir,” kata salah satu petinggi Hamas, Salah Bardaweel. Bardaweel menyampaikan hal itu kepada wartawan Palestina di Jalur Gaza. Menurutnya, untuk sementara Hamas tidak ingin konfrontasi dengan Israel. Namun, alasan itu tidak berarti Hamas takut.
”Mereka yang berpikir bahwa perlawanan akan runtuh, itu (seperti) hidup dalam ilusi,” ujar Bardaweel, seperti dilansir Jerusalem Post, Selasa (24/2/2015).
”Hamas tidak akan membiarkan situasi di mana (Hamas) berubah menjadi kambing hitam oleh Zionis,” lanjut dia, yang menolak membocorkan kejutan apa yang disiapkan untuk Israel.
Hamas dan Israel pada Juli hingga Agustus 2014 lalu terlibat perang sekitar 50 hari. Ribuan warga Palestina di Gaza tewas dalam perang itu. Sedangkan dari kubu Palestina puluhan tentara mereka tewas. Palestina sendiri berusaha menyeret Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC atas tuduhan kejahatan perang selama invasi ke Gaza.
”Resistensi akan mengejutkan musuh lebih dari sebuah kejutan selama perang terakhir,” kata salah satu petinggi Hamas, Salah Bardaweel. Bardaweel menyampaikan hal itu kepada wartawan Palestina di Jalur Gaza. Menurutnya, untuk sementara Hamas tidak ingin konfrontasi dengan Israel. Namun, alasan itu tidak berarti Hamas takut.
”Mereka yang berpikir bahwa perlawanan akan runtuh, itu (seperti) hidup dalam ilusi,” ujar Bardaweel, seperti dilansir Jerusalem Post, Selasa (24/2/2015).
”Hamas tidak akan membiarkan situasi di mana (Hamas) berubah menjadi kambing hitam oleh Zionis,” lanjut dia, yang menolak membocorkan kejutan apa yang disiapkan untuk Israel.
Hamas dan Israel pada Juli hingga Agustus 2014 lalu terlibat perang sekitar 50 hari. Ribuan warga Palestina di Gaza tewas dalam perang itu. Sedangkan dari kubu Palestina puluhan tentara mereka tewas. Palestina sendiri berusaha menyeret Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC atas tuduhan kejahatan perang selama invasi ke Gaza.
(mas)