ISIS Libya Diduga Miliki Senjata Biologis
A
A
A
TRIPOLI - Militer Libya memperingatkan akan kemungkinan ISIS telah memiliki senjata biologis. Peringatan ini muncul setelah adanya laporan kalau ISIS telah berhasil merebut sebuah pangkalan militer Libya, dan menyita semua senjata, termasuk senjata bilogis yang ada di dalamnya.
"Sayangnya tempat penyimpanan senjata kimia berada di lokasi yang telah diduduki ISIS. Mereka telah menyita sejumlah besar dari senjata tersebut, yang kemungkinan akan digunakan untuk melawan tentara Libya," kata seorang pejabat militer Libya, Asharq al-Awsat.
Menurut Awsat, seperti dilansir IB Times, Senin (23/2/2015), senjata-senjata itu adalah peninggalan rezim Moammar Gadhafi. Aswat mengatakan, Gadhafi meninggalkan ribuan tom kubik senjata kimia, yang telah diamankan di Libya utara, yang kini sudah mulai dikuasai ISIS.
"Sebelum kematiannya, Gadhafi memang meninggalkan sekitar 1.000 ton kubik bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan senjata kimia dan sekitar 20 ribu ton kubik gas mustard," Awsat menambahkan.
Pernyataan Aswat ini sendiri seperti mementahkan pernyataan yang pernah diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Libya saat itu, Mohammed Abdelaziz. Dalam sebuah pernyataan, Abdelaziz sempat mengatkan bahwa Libya telah memusnahkan semua senjata kimia yang mereka punya.
Sementara itu, mantan perwira Angkatan Darat Inggris Hamish de Bretton-Gordon mengatakan mayoritas dari senjata yang disita oleh ISIS mungkin sudah rusak, karena usia mereka yang terbilang cukup tua. Namun, Gordon mengatakan bila ISIS bisa menggunakannya maka senjata-senjata itu masih tetap berbahaya.
"Sayangnya tempat penyimpanan senjata kimia berada di lokasi yang telah diduduki ISIS. Mereka telah menyita sejumlah besar dari senjata tersebut, yang kemungkinan akan digunakan untuk melawan tentara Libya," kata seorang pejabat militer Libya, Asharq al-Awsat.
Menurut Awsat, seperti dilansir IB Times, Senin (23/2/2015), senjata-senjata itu adalah peninggalan rezim Moammar Gadhafi. Aswat mengatakan, Gadhafi meninggalkan ribuan tom kubik senjata kimia, yang telah diamankan di Libya utara, yang kini sudah mulai dikuasai ISIS.
"Sebelum kematiannya, Gadhafi memang meninggalkan sekitar 1.000 ton kubik bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan senjata kimia dan sekitar 20 ribu ton kubik gas mustard," Awsat menambahkan.
Pernyataan Aswat ini sendiri seperti mementahkan pernyataan yang pernah diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Libya saat itu, Mohammed Abdelaziz. Dalam sebuah pernyataan, Abdelaziz sempat mengatkan bahwa Libya telah memusnahkan semua senjata kimia yang mereka punya.
Sementara itu, mantan perwira Angkatan Darat Inggris Hamish de Bretton-Gordon mengatakan mayoritas dari senjata yang disita oleh ISIS mungkin sudah rusak, karena usia mereka yang terbilang cukup tua. Namun, Gordon mengatakan bila ISIS bisa menggunakannya maka senjata-senjata itu masih tetap berbahaya.
(esn)