Poroshenko Tuduh Ajudan Putin Pernah Kerahkan Sniper
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, menuduh ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin pernah mengerahkan sniper di Kiev ketika demonstrasi besar pecah tahun lalu. Ajudan Putin yang dimaksud adalah Vladislav Surkov.
Tuduhan Poroshenko itu mengacu pada hasil penyelidikan polisi Ukraina. ”Hanya beberapa hari yang lalu, kepala keamanan negara mengatakan kepada saya bahwa, dalam interogasi, pasukan khusus memberikan bukti bahwa ajudan Presiden Rusia, Vladislav Surkov memimpin organisasi kelompok penembak jitu asing di Maidan,” kata Poroshenko, yang dilansir di situs resmi Presiden Ukraina.
Poroshenko juga berkomentar selama pertemuan dengan kerabat dari sekitar 100 orang yang ditembak mati selama protes berdarah di Independence Square, Kiev, tahun lalu. Protes itu untuk menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych yang merupakan sekutu Moskow. Yanukovych kemudian melarikan diri ke Rusia.
Menurut Poroshenko ada 77 demonstran dn 18 polisi yang tewas. Valentin Nalivaichenko, Kepala Dinas Keamanan Ukraina (SBU), seperti dilansir Reuters, Sabtu (21/2/2015) juga mengulang apa yang dituduhkan Poroshenko pada ajudan Putin.
”Anggota (pasukan khusus SBU) memberi kami informasi tentang kelompok sniper asing yang menargetkan pengunjuk rasa dan polisi,” ujarnya.
”Ada (bukti) dari barisan mereka, nama terakhir, salinan paspor, tanggal kedatangan dan keberangkatan, jaringan ponsel yang mereka gunakan, tempat tinggal, dan bagaimana aktivitas mereka dikoordinasikan dengan ajudan Putin, Surkov,” imbuh dia.
Tuduhan Poroshenko itu mengacu pada hasil penyelidikan polisi Ukraina. ”Hanya beberapa hari yang lalu, kepala keamanan negara mengatakan kepada saya bahwa, dalam interogasi, pasukan khusus memberikan bukti bahwa ajudan Presiden Rusia, Vladislav Surkov memimpin organisasi kelompok penembak jitu asing di Maidan,” kata Poroshenko, yang dilansir di situs resmi Presiden Ukraina.
Poroshenko juga berkomentar selama pertemuan dengan kerabat dari sekitar 100 orang yang ditembak mati selama protes berdarah di Independence Square, Kiev, tahun lalu. Protes itu untuk menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych yang merupakan sekutu Moskow. Yanukovych kemudian melarikan diri ke Rusia.
Menurut Poroshenko ada 77 demonstran dn 18 polisi yang tewas. Valentin Nalivaichenko, Kepala Dinas Keamanan Ukraina (SBU), seperti dilansir Reuters, Sabtu (21/2/2015) juga mengulang apa yang dituduhkan Poroshenko pada ajudan Putin.
”Anggota (pasukan khusus SBU) memberi kami informasi tentang kelompok sniper asing yang menargetkan pengunjuk rasa dan polisi,” ujarnya.
”Ada (bukti) dari barisan mereka, nama terakhir, salinan paspor, tanggal kedatangan dan keberangkatan, jaringan ponsel yang mereka gunakan, tempat tinggal, dan bagaimana aktivitas mereka dikoordinasikan dengan ajudan Putin, Surkov,” imbuh dia.
(mas)