Iran Bantah Khamenei Berbalas Surat dengan Obama
Iran Bantah Khamenei Berbalas Surat dengan Obama
A
A
A
TEHERAN - Pemerintah Iran telah membantah laporan media Amerika Serikat (AS) yang menyebut Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berbalas surat terbaru dengan Presiden AS, Barack Obama.
Menurut Iran, balasan surat dari Teheran kepada Washington, merupakan korespondensi lama. Pekan lalu, The Wall Street Journal, melaporkan bahwa Khamenei dan Obama berbalas surat rahasia terbaru. Obama disebut mengirim surat berisi ajakan kepada Iran untuk memerangi ISIS dengan iming-iming kesepakatan nuklir. (Baca: Media AS: Khamenei dan Obama Diam-diam Berbalas Surat)
Namun dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan semalam, Kementerian Luar Negeri Iran membantah laporan itu. ”Presiden AS sebelumnya telah mengirim surat dan dalam beberapa kasus sudah ada balasan,” kata juru bicara kementerian itu, Marzieh Afkham. “(Tapi), belum ada surat baru,” katanya lagi, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/2/2015).
Teheran sejatinya adalah sekutu setia Baghdad dan Damaskus dalam pertempuran melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Tapi, Irak menjaga jarak dengan koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Iran tidak suka dengan AS, yang merupakan musuh bebuyutan sejak Revolusi Islam pecah di Teheran tahun 1979. Sejak revolusi itu, Iran dan AS tidak menjalin hubungan diplomatik.
Menurut Iran, balasan surat dari Teheran kepada Washington, merupakan korespondensi lama. Pekan lalu, The Wall Street Journal, melaporkan bahwa Khamenei dan Obama berbalas surat rahasia terbaru. Obama disebut mengirim surat berisi ajakan kepada Iran untuk memerangi ISIS dengan iming-iming kesepakatan nuklir. (Baca: Media AS: Khamenei dan Obama Diam-diam Berbalas Surat)
Namun dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan semalam, Kementerian Luar Negeri Iran membantah laporan itu. ”Presiden AS sebelumnya telah mengirim surat dan dalam beberapa kasus sudah ada balasan,” kata juru bicara kementerian itu, Marzieh Afkham. “(Tapi), belum ada surat baru,” katanya lagi, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/2/2015).
Teheran sejatinya adalah sekutu setia Baghdad dan Damaskus dalam pertempuran melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Tapi, Irak menjaga jarak dengan koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Iran tidak suka dengan AS, yang merupakan musuh bebuyutan sejak Revolusi Islam pecah di Teheran tahun 1979. Sejak revolusi itu, Iran dan AS tidak menjalin hubungan diplomatik.
(mas)
Explore More