Protes Eksekusi, Warga Australia Mulai Boikot Indonesia

Senin, 16 Februari 2015 - 10:54 WIB
Protes Eksekusi, Warga...
Protes Eksekusi, Warga Australia Mulai Boikot Indonesia
A A A
CANBERRA - Sejumlah warga Australia mulai memboikot Bali, Indonesia, sebagai tujuan wisata. Hal itu sebagai kampanye protes atas rencana eksekusi dua warga Australia di Indonesia.

Salah satu warga Australia yang mulai memboikot Bali adalah musisi David Franciosa, 39. Dia telah membatalkan dua rencana untuk pentas di Indonesia pada Agustus 2015.

”Bagaimana saya bisa mengunjungi negara itu (Indonesia) yang akan membunuh warga negara kita sendiri?," kata Franciosa, mengacu pada nasib dua warga Australia, anggota sindikat narkoba Bali Nine yang akan dieksekusi di Indonesia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Tidak hanya memboikot Indonesia secara pribadi, musisi Australia ini juga mengampanyekan pemboikotan Indonesia di media sosial. Dia menyerukan kepada pengikutnya di media sosial agar memboikot Indonesia sebagai tujuan wisata atau kunjungan lain. Kampanye di media sosial itu muncul dengan tagar tagar #BoycottBali.

”Ini bukan hanya pariwisata, tetapi orang-orang perlu mempertimbangkan kembali melakukan bisnis dengan negara ini (Indonesia),”katanya, seperti dilansir The Age, Senin (16/2/2015).

”Ini tentang hak asasi manusia. Suara kita mungkin terdengar lebih keras (jika) bersama-sama,” lanjut dia.

Pemboikotan musisi Australia itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, memperingatkan Indonesia dengan nada ancaman, bahwa eksekusi terhadap Andrew dan Myuran akan berdampak pada pemboikotan Indonesia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, telah meragukan jika Menlu Bishop mengancam akan memboikot Indonesia. ”Saya ragu menteri luar negeri dari negara yang ramah dan yang dihormati di wilayah itu membuat pernyataan seperti itu,” katanya, akhir pekan lalu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0924 seconds (0.1#10.140)