Lawan ISIS, Anjing-anjing Australia Bakal Dikerahkan
A
A
A
BAGHDAD - Anjing-anjing Australia pendeteksi bom telah dilatih di Irak. Hewan-hewan itu akan dikerahkan sebagai bagian dari strategi untuk melawan ISIS.
Anjing-anjing Australia itu akan jadi garda terdepan untuk mendeteksi bom dan senjata berbahaya lain di medan tempur Irak yang dikuasai kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Militer Australia khawatir para militan ISIS meninggalkan ratusan bom tersembunyi setelah mereka mengalami kekalahan dalam beberapa pekan terakhir. Wakil Kepala Operasi Gabungan,Laksamana David Johnston, mengatakan, lebih dari 8 ribu militan ISIS telah tewas.
”Kemajuan Daesh (ISIS) telah dihentikan di Irak,” katanya, seperti dilansir news.com.au, Kamis (12/2/2015). Namun, ia memperingatkan bahwa tentara ISIS sampai saat ini diprediksi masih sekitar 20 ribu hingga 31 ribu, termasuk di dalamnya 3.400 militan asing.
Australia sendiri mencatat sekitar 100 warganya bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Johnston mengatakan, ISIS yang mulai mengalami penurunan dalam hal kemampuan tempur, kemungkinan akan beralih strategi menggunakan bom rakitan maupun bom bunuh diri.
Anjing-anjing Australia penjinak bom itu kini dilatih intensif di pusat pelatihan anjing di Irak. Australia sendiri ikut berontribusi dalam perang melawan ISIS dengan mengerahkan 600 personel militer yang ikut ambil bagian dalam serangan udara pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.
Anjing-anjing Australia itu akan jadi garda terdepan untuk mendeteksi bom dan senjata berbahaya lain di medan tempur Irak yang dikuasai kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Militer Australia khawatir para militan ISIS meninggalkan ratusan bom tersembunyi setelah mereka mengalami kekalahan dalam beberapa pekan terakhir. Wakil Kepala Operasi Gabungan,Laksamana David Johnston, mengatakan, lebih dari 8 ribu militan ISIS telah tewas.
”Kemajuan Daesh (ISIS) telah dihentikan di Irak,” katanya, seperti dilansir news.com.au, Kamis (12/2/2015). Namun, ia memperingatkan bahwa tentara ISIS sampai saat ini diprediksi masih sekitar 20 ribu hingga 31 ribu, termasuk di dalamnya 3.400 militan asing.
Australia sendiri mencatat sekitar 100 warganya bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Johnston mengatakan, ISIS yang mulai mengalami penurunan dalam hal kemampuan tempur, kemungkinan akan beralih strategi menggunakan bom rakitan maupun bom bunuh diri.
Anjing-anjing Australia penjinak bom itu kini dilatih intensif di pusat pelatihan anjing di Irak. Australia sendiri ikut berontribusi dalam perang melawan ISIS dengan mengerahkan 600 personel militer yang ikut ambil bagian dalam serangan udara pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.
(mas)