AS Kembali Tuding Rusia Lakukan Agresi ke Ukraina
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama kembali menyebut Rusia sebagai dalang dari konflik di Ukraina timur. Melalui sambungan telepon, dirinya meminta kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menghentikan agresi ke Ukraina, atau Rusia akan menerima konsekuensinya.
"Jika Rusia terus melanjutkan tindakan agresif di Ukraina, termasuk dengan mengirimkan pasukan, senjata, dan pembiayaan untuk mendukung separatis, maka sanksi kepada Rusia mungkin akan terus meningkat," ucap pihak Gedung Putih, menyampaikan isi pembicaraan Obama dan Putin, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (11/2/2015).
Menurut pihak Gedung Putih, Obama juga mendesak Putin untuk menggunakan kesempatan di Minsk dengan sebaik-baiknya. Perjanjian damai diharapkan menjadi hasil akhir dalam pertemuan empat arah tersebut.
"Dalam panggilan itu Presiden Obama menggarisbawahi pentingnya Presiden Putin untuk mengambil kesempatan yang ada dalam diskusi yang berlangsung antara Rusia, Prancis, Jerman dan Ukraina untuk mencapai resolusi damai di Ukraina," pihak Gedung Putin menambahkan.
Pertemuan empat arah di Minsk dinilai sebagai salah satu kesempatan terbesar untuk bisa menyelesaikan konflik di Ukraina. Uni Eropa hingga AS menggunakan pertemuan ini sebagai patokan, apakah mereka akan melanjutkan sanksi atau tidak pada Rusia.
"Jika Rusia terus melanjutkan tindakan agresif di Ukraina, termasuk dengan mengirimkan pasukan, senjata, dan pembiayaan untuk mendukung separatis, maka sanksi kepada Rusia mungkin akan terus meningkat," ucap pihak Gedung Putih, menyampaikan isi pembicaraan Obama dan Putin, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (11/2/2015).
Menurut pihak Gedung Putih, Obama juga mendesak Putin untuk menggunakan kesempatan di Minsk dengan sebaik-baiknya. Perjanjian damai diharapkan menjadi hasil akhir dalam pertemuan empat arah tersebut.
"Dalam panggilan itu Presiden Obama menggarisbawahi pentingnya Presiden Putin untuk mengambil kesempatan yang ada dalam diskusi yang berlangsung antara Rusia, Prancis, Jerman dan Ukraina untuk mencapai resolusi damai di Ukraina," pihak Gedung Putin menambahkan.
Pertemuan empat arah di Minsk dinilai sebagai salah satu kesempatan terbesar untuk bisa menyelesaikan konflik di Ukraina. Uni Eropa hingga AS menggunakan pertemuan ini sebagai patokan, apakah mereka akan melanjutkan sanksi atau tidak pada Rusia.
(esn)