Terkait Kebijakan Bantuan untuk Ukraina, UE Terpecah
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) dikabarkan terpecah terakit kebijakan pemberian bantuan militer kepada Ukraina. Di satu sisi, banyak negara mendesak UE mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) untuk turut membantu memberikan bantuan militer, di sisi lain banyak juga yang menolak.
Melansir Sputnik, Senin (9/2/2015), salah satu negara yang menolak kebijakan tersebut adalah Jerman, dimana menurut mereka pemberian senjata bukanlah sebuah solusi. Justru Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut, pemberian senjata akan berpotensi menambah keruh kondisi Ukraina.
"Tidak ada solusi militer untuk menyelesaikan konflik Ukraina," ucap Merkel. Selain Jerman, Finlandia, Perancis dan Italia adalah beberapa negara lain yang turut menolak pengiriman senjata ke Ukraina.
Sementara itu, Lithuania, Polandia, dan Swedia dikabarkan adalah beberapa negara yang mendukung kebijakan pengiriman senjata. Menteri Luar Negeri Lithuania Linas Linkevicius beralasan, pengiriman senjata ini adalah bentuk solidaritas UE kepada Ukraina, untuk memperkuat angkatan bersenjata negara tersebut.
Polemik seputar pengiriman senjata ke Ukraina sendiri hingga saat ini terus bergulir. Hal ini semakin menguat menjelang pertemuan empat arah untuk membahas konflik Ukraina antara pemimpin Ukraina, Jerman, Prancis dan Rusia di Minsk, yang rencannya akan berlangsung Rabu mendatang.
Melansir Sputnik, Senin (9/2/2015), salah satu negara yang menolak kebijakan tersebut adalah Jerman, dimana menurut mereka pemberian senjata bukanlah sebuah solusi. Justru Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut, pemberian senjata akan berpotensi menambah keruh kondisi Ukraina.
"Tidak ada solusi militer untuk menyelesaikan konflik Ukraina," ucap Merkel. Selain Jerman, Finlandia, Perancis dan Italia adalah beberapa negara lain yang turut menolak pengiriman senjata ke Ukraina.
Sementara itu, Lithuania, Polandia, dan Swedia dikabarkan adalah beberapa negara yang mendukung kebijakan pengiriman senjata. Menteri Luar Negeri Lithuania Linas Linkevicius beralasan, pengiriman senjata ini adalah bentuk solidaritas UE kepada Ukraina, untuk memperkuat angkatan bersenjata negara tersebut.
Polemik seputar pengiriman senjata ke Ukraina sendiri hingga saat ini terus bergulir. Hal ini semakin menguat menjelang pertemuan empat arah untuk membahas konflik Ukraina antara pemimpin Ukraina, Jerman, Prancis dan Rusia di Minsk, yang rencannya akan berlangsung Rabu mendatang.
(esn)