Nyatakan Semua Penumpang MH370 Tewas, Malaysia Picu Kemarahan
A
A
A
BEIJING - Pemerintah Malaysia yang mengumumkan semua penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 tewas memicu kemarahan dari keluarga penumpang, terutama asal China. Pihak keluarga penumpang menuntut bukti dari Malaysia yang berani mengumumkan hal itu.
Dari 239 penumpang pesawat MH370, 154 di antaranya adalah warga negara China. Beberapa warga Indonesia juga menjadi pesawat yang hilang misterius sejak 8 Maret 2014 itu. Pesawat itu hilang setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
”Malaysia telah membuat pengumuman ini tanpa bukti,” kesal Jiang Hui, yang ibunya berada di pesawat MH370. ”Ini sungguh dingin, kejam, tidak bertanggung jawab dan ilegal,” lanjut dia dengan nada marah, seperti dikutip ABC.net.au, Jumat (30/1/2015). (Baca: Malaysia: MH370 Kecelakaan, Semua Penumpang Dianggap Tewas)
Sebelumnya pengumuman menyedihkan itu disampaikan pemerintah Malaysia, para keluarga penumpang MH370 asal China berkumpul di dekat kedutaan Malaysia.”Kembalikan anggota keluarga kami,” teriak mereka.
Mereka bersumpah tidak akan membiarkan masalah ini. “Kami berada di antara enam puluhan keluarga (penumpang MH370). Apa yang perlu untuk ditakuti?,” ujar Wang Juncai, salah seorang keluarga penumpang MH370.
“Kami melakukan ini untuk anak-anak kita. Kami telah menunggu 10 bulan. Pengumuman ini adalah ilegal karena tidak ada bukti,” imbuh dia.
Kementerian Luar Negeri China menyampaikan belasungkawa pada keluarga penumpang MH370. (Baca juga: China Berduka, Seluruh Penumpang MH370 Dinyatakan Tewas)
Pengumuman dari pemerintah Malaysia itu disampaikan Kepala Departemen Perhubungan Sipil (DCA), Azharuddin Abdul Rahman, dalam sebuah konferensi pers, kemarin.
“Sebanyak 239 penumpang dan awak dianggap telah kehilangan nyawa mereka,” katanya. Pihak Malaysia Airlines, lanjut dia, segera melanjutkan pembayaran kompensasi bagi keluarga korban.
”Pengumuman ini tidak berarti akhir (segalanya),” ujar Rahman. ”Kami akan terus maju (mencari pesawat MH370) dengan bantuan dari Pemerintah China dan Australia,” lanjut dia.
”MH370, penumpang dan awak akan selalu dikenang dan dihormati,” imbuh dia.
Dari 239 penumpang pesawat MH370, 154 di antaranya adalah warga negara China. Beberapa warga Indonesia juga menjadi pesawat yang hilang misterius sejak 8 Maret 2014 itu. Pesawat itu hilang setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
”Malaysia telah membuat pengumuman ini tanpa bukti,” kesal Jiang Hui, yang ibunya berada di pesawat MH370. ”Ini sungguh dingin, kejam, tidak bertanggung jawab dan ilegal,” lanjut dia dengan nada marah, seperti dikutip ABC.net.au, Jumat (30/1/2015). (Baca: Malaysia: MH370 Kecelakaan, Semua Penumpang Dianggap Tewas)
Sebelumnya pengumuman menyedihkan itu disampaikan pemerintah Malaysia, para keluarga penumpang MH370 asal China berkumpul di dekat kedutaan Malaysia.”Kembalikan anggota keluarga kami,” teriak mereka.
Mereka bersumpah tidak akan membiarkan masalah ini. “Kami berada di antara enam puluhan keluarga (penumpang MH370). Apa yang perlu untuk ditakuti?,” ujar Wang Juncai, salah seorang keluarga penumpang MH370.
“Kami melakukan ini untuk anak-anak kita. Kami telah menunggu 10 bulan. Pengumuman ini adalah ilegal karena tidak ada bukti,” imbuh dia.
Kementerian Luar Negeri China menyampaikan belasungkawa pada keluarga penumpang MH370. (Baca juga: China Berduka, Seluruh Penumpang MH370 Dinyatakan Tewas)
Pengumuman dari pemerintah Malaysia itu disampaikan Kepala Departemen Perhubungan Sipil (DCA), Azharuddin Abdul Rahman, dalam sebuah konferensi pers, kemarin.
“Sebanyak 239 penumpang dan awak dianggap telah kehilangan nyawa mereka,” katanya. Pihak Malaysia Airlines, lanjut dia, segera melanjutkan pembayaran kompensasi bagi keluarga korban.
”Pengumuman ini tidak berarti akhir (segalanya),” ujar Rahman. ”Kami akan terus maju (mencari pesawat MH370) dengan bantuan dari Pemerintah China dan Australia,” lanjut dia.
”MH370, penumpang dan awak akan selalu dikenang dan dihormati,” imbuh dia.
(mas)