Raja Abdullah Dimakamkan di Riyadh tanpa Tanda
Raja Abdullah Dimakamkan di Riyadh tanpa Tanda
A
A
A
RIYADH - Abdullah bin Abdulaziz, Raja Arab Saudi yang meninggal kemarin pagi telah dimakamkan di Riyadh pada Jumat sore. Dia dimakamkan tanpa disertai tanda di kuburannya.
Jenazahnya dibungkus kain kafan tanpa peti mati. Makamnya yang tidak disertai tanda itu telah menjadi tradisi monarki Saudi.
Sementara itu, raja baru Arab Saudi, Salman bin Adulaziz Al Saud berjanji meneruskan gaya kepemimpinan Raja Abdullah. Dia juga mengisyaratkan Saudi akan tetap menjadi sekutu Amerika Serikat (AS).
Isyarat itu muncul dari komentarnya pada Jumat kemarin, bahwa Salman akan melanjutkan kebijakan luar negeri Saudi yang telah dijalankan Raja Abdullah.
Di bawah kepemimpinan Salman, Saudi yang garis politiknya condong ke Muslim Sunni, akan terus memantau negara-negara tetangganya yang berhaluan Muslim Syiah, seperti Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libanon dan Bahrain. Sebab, konflik sektarian sangat rawan di Timur Tengah.
Dalam pidato pertamanya sebagai raja, Salman berjanji untuk mempertahankan pendekatan yang sama sebagai negara pengekspor minyak utama dunia. Dia juga menyerukan persatuan di antara negara-negara Arab.
”Kami akan terus, melanjutkan (kebijakan) negara ini seperti sejak didirikan oleh almarhum Raja Abdulaziz,” katanya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/1/2015).
Jenazahnya dibungkus kain kafan tanpa peti mati. Makamnya yang tidak disertai tanda itu telah menjadi tradisi monarki Saudi.
Sementara itu, raja baru Arab Saudi, Salman bin Adulaziz Al Saud berjanji meneruskan gaya kepemimpinan Raja Abdullah. Dia juga mengisyaratkan Saudi akan tetap menjadi sekutu Amerika Serikat (AS).
Isyarat itu muncul dari komentarnya pada Jumat kemarin, bahwa Salman akan melanjutkan kebijakan luar negeri Saudi yang telah dijalankan Raja Abdullah.
Di bawah kepemimpinan Salman, Saudi yang garis politiknya condong ke Muslim Sunni, akan terus memantau negara-negara tetangganya yang berhaluan Muslim Syiah, seperti Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libanon dan Bahrain. Sebab, konflik sektarian sangat rawan di Timur Tengah.
Dalam pidato pertamanya sebagai raja, Salman berjanji untuk mempertahankan pendekatan yang sama sebagai negara pengekspor minyak utama dunia. Dia juga menyerukan persatuan di antara negara-negara Arab.
”Kami akan terus, melanjutkan (kebijakan) negara ini seperti sejak didirikan oleh almarhum Raja Abdulaziz,” katanya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/1/2015).
(mas)
Explore More