Air France Borong 20 Ribu Eksemplar Majalah Charlie Hebdo
A
A
A
PARIS - Maskapai Air France memborong 20 ribu eksemplar majalah Charlie Hebdo bersampul kartun Nabi Muhammad. Majalah itu disediakan pihak maskapai untuk penumpang pesawat.
Meskipun 3 juta eksemplar majalah pemicu kemarahan umat Muslim dunia habis dalam sekejap, pihak maskapai berhasil mendapatkan 20 ribu eksemplar.
Majalah yang biasanya cetak sekitar 60 ribu eksemplar itu, bahkan ingin mencetak 5 juta eksemplar lagi. Majalah itu terbit lagi setelah kantor mereka diserang para pria bersenjata dan menewaskan 12 orang pada 7 Januari 2015 lalu.
Menurut Daily Mail, Kamis (15/1/2015), para penumpang Air France juga bisa memperoleh majalah itu di ruang tunggu keberangkatan pesawat di Bandara Charles de Gaulle, Prancis.
Pihak maskapai Air France tidak memberikan komentar atas pembelian 20 ribu eksemplar majalah kontroversi itu.
Edisi terbaru dari majalah Charlie Hebdo mempertahankan cirikhasnya berupa ejekan secara ofensif. Dua halaman pertama majalah itu salah satunya memuat gambar kartunis mereka yang dibunuh. Halaman satunya menunyuguhkan cerita biarawati Prancis yang berbicara perilaku seksualnya.
Sedangkan editorial majalah itu menjabarkan ide sekularisme mereka yang harus dipertahankan, dan hak media mereka untuk mengejek semua agama. Bahkan editorial majalah itu diakhiri dengan kritikan mereka terhadap Paus.
Meskipun 3 juta eksemplar majalah pemicu kemarahan umat Muslim dunia habis dalam sekejap, pihak maskapai berhasil mendapatkan 20 ribu eksemplar.
Majalah yang biasanya cetak sekitar 60 ribu eksemplar itu, bahkan ingin mencetak 5 juta eksemplar lagi. Majalah itu terbit lagi setelah kantor mereka diserang para pria bersenjata dan menewaskan 12 orang pada 7 Januari 2015 lalu.
Menurut Daily Mail, Kamis (15/1/2015), para penumpang Air France juga bisa memperoleh majalah itu di ruang tunggu keberangkatan pesawat di Bandara Charles de Gaulle, Prancis.
Pihak maskapai Air France tidak memberikan komentar atas pembelian 20 ribu eksemplar majalah kontroversi itu.
Edisi terbaru dari majalah Charlie Hebdo mempertahankan cirikhasnya berupa ejekan secara ofensif. Dua halaman pertama majalah itu salah satunya memuat gambar kartunis mereka yang dibunuh. Halaman satunya menunyuguhkan cerita biarawati Prancis yang berbicara perilaku seksualnya.
Sedangkan editorial majalah itu menjabarkan ide sekularisme mereka yang harus dipertahankan, dan hak media mereka untuk mengejek semua agama. Bahkan editorial majalah itu diakhiri dengan kritikan mereka terhadap Paus.
(mas)