Al-Qaeda Eksekusi Wanita Berjilbab karena Zina, ISIS Protes
A
A
A
IDLIB - Al-Qaeda cabang Suriah yang dikenal sebagai al-Nusra mengeksekusi seorang wanita berjilbab atas tuduhan berzina. Kali ini, kelompok ISIS memprotes eksekusi itu.
Eksekusi itu dilakukan di Kota Ma’rafat al-Nu’man, Idlib, Suriah dan direkam. Sebelum dieksekusi, wanita yang mengenakan jubah hitam dan jilbab, diperintahkan untuk berlutut di trotoar, di depan kerumunan para militan bertopeng di Suriah.
Di belakangnya, seorang militan al-Nusara menyatakan bahwa dia telah dihukum oleh pengadilan Islam (versi al-Nusra) karena berzina. Wanita itu juga dituduh menjalankan bisnis rumah bordil.
Setelah dibacakan putusan hukuman itu, sebuah pistol dibidikkan ke kepala wanita itu. Video rekaman itu lantas diunggah di media sosial dan memicu protes dari militan saingan mereka, yakni Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Video yang belum bisa diverifikasi secara independen itu, juga menunjukkan para pria membawa senapan mesin, mengenakan mantel tebal dan seragam militer ikut menyaksikan jalannya eksekusi tersebut.
Seorang pendukung ISIS bernama Abu Hammad, memprotes eksekusi yang dilakukan al-Nusra.”Jabhat al-Nusra membunuh seorang wanita dengan menembak untuk kasus perzinahan. Hukum syariah seperti apa?,” katanya.
Protes itu dijawab pendukung al-Nusra, bahwa wanita itu merupakan pekerja seks komersial . Kelompokk itu pun merasa berhak memilih cara untuk menghukum wanita itu.
Tapi, lagi-lagi pendukung ISIS lainnya, Abu Khattab, melalui Twitter tetap tidak bisa menerima eksekusi seperti itu.”Dia (korban) tidak terlihat seperti germo wanita,” tulis dia, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (15/1/2015).
Eksekusi itu dilakukan di Kota Ma’rafat al-Nu’man, Idlib, Suriah dan direkam. Sebelum dieksekusi, wanita yang mengenakan jubah hitam dan jilbab, diperintahkan untuk berlutut di trotoar, di depan kerumunan para militan bertopeng di Suriah.
Di belakangnya, seorang militan al-Nusara menyatakan bahwa dia telah dihukum oleh pengadilan Islam (versi al-Nusra) karena berzina. Wanita itu juga dituduh menjalankan bisnis rumah bordil.
Setelah dibacakan putusan hukuman itu, sebuah pistol dibidikkan ke kepala wanita itu. Video rekaman itu lantas diunggah di media sosial dan memicu protes dari militan saingan mereka, yakni Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Video yang belum bisa diverifikasi secara independen itu, juga menunjukkan para pria membawa senapan mesin, mengenakan mantel tebal dan seragam militer ikut menyaksikan jalannya eksekusi tersebut.
Seorang pendukung ISIS bernama Abu Hammad, memprotes eksekusi yang dilakukan al-Nusra.”Jabhat al-Nusra membunuh seorang wanita dengan menembak untuk kasus perzinahan. Hukum syariah seperti apa?,” katanya.
Protes itu dijawab pendukung al-Nusra, bahwa wanita itu merupakan pekerja seks komersial . Kelompokk itu pun merasa berhak memilih cara untuk menghukum wanita itu.
Tapi, lagi-lagi pendukung ISIS lainnya, Abu Khattab, melalui Twitter tetap tidak bisa menerima eksekusi seperti itu.”Dia (korban) tidak terlihat seperti germo wanita,” tulis dia, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (15/1/2015).
(mas)