Media-media Australia Tampilkan Sampul Charlie Hebdo

Selasa, 13 Januari 2015 - 13:43 WIB
Media-media Australia...
Media-media Australia Tampilkan Sampul Charlie Hebdo
A A A
CANBERRA - Media-media Australia memilih untuk menampilkan sampul majalah Cahrlie Hebdo bergambar kartun Nabi Muhammad.

Gambar sampul majalah satir di Prancis itu sudah muncul meski baru akan terbit Rabu (14/1/2015) besok. Itu merupakan edisi pertama sejak majalah itu diserang para pria bersenjata yang menewaskan 12 orang pada Rabu pekan lalu.

Sampul edisi terbaru majalah itu menampilkan kartun Nabi Muhammad yang memegang tanda bertuliskan “Je suis Charlie” yang bermakna “Saya Charlie”. Di atas gambar kartun itu ada judul berbunyi; ”Tout Est Pardonne” yang bermakna ”Semua Dimaafkan”.

Edisi terbaru majalah itu akan dicetak 3 juta eksemplar dan akan diterbitkan di 25 negara dalam 16 bahasa.

Komisaris HAM Australia, Tim Wilson, mengatakan, sejumlah konten majalah Charlie Hebdo tidak bisa dicetak di Australia, karena ada pasal 18C Undang-Undang Diskriminasi Rasial.

Tapi, sebagian besar media Australia mengabaikan komentar komisaris HAM itu dan tetap menampilkan sampul majalah satir Prancis tersebut.

Beberapa media Australia yang memilih menampilkan sampul majalah itu antara lain, The ABC, laman News Corp Australia, The West Australian dan ninemsn.

Sedangkan grup Fairfax media, seperti The Sydney Morning Herald dan The Age, tidak menampilkan sampul majalah itu di laman mereka. Kemudian, Daily Mail Australia, sedang menunggu keputusan dari kantor pusatnya di London.

”Ini berita dan sejauh yang kami tahu, kami berada dalam bisnis berita,” kata kepala editor The West Australian, Bob Cronin, kepada AAP, Selasa (13/1/2015).

”Ini bukan rasial, apa hal tentang rasial itu? Kami punya gambar (Nabi) Muhammad. Apa itu bentuk rasial pada dia? Orang bingung pada Undang-Undang Diskriminasi Rasial dengan komentarnya,” ujar Cronin.

Cronin mengatakan larangan dalam Undang-Undang Diskriminasi Rasial yang mengenai ras adalah sesuatu yang di luar kendali seseorang. “Padahal agama dan hal-hal lain yang sebenarnya Anda memiliki sudut pandang untuk mengontrolnya,” sambung dia.

Editor news.com.au, Daniel Sankey, telah memutuskan untuk menerbitkan sampul majalah satir itu.”Pemuatan sampul edisi pertama sejak serangan itu selalu akan menjadi berita utama dalam dirinya sendiri dan kami memiliki pedoman tinggi untuk berjalan dalam hal ini,” kata Sankey kepada AAP.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7134 seconds (0.1#10.140)