Dicap Berbahaya, Istri Teroris Supermarket Yahudi di Paris Dikejar
A
A
A
PARIS - Polisi mengejar Hayat Boumeddiene, 26, istri tersangka teroris yang membunuh empat sandera di supermarket Yahudi di Kota Paris.
Teroris yang beraksi di supermarket Yahudi, yakni Amedy Coulibaly, telah tewas dibunuh polisi dalam operasi penyelamatan sandera. Istrinya yang jadi tersangka pembunuh polisi Paris pada hari Kamis lalu dikejar polisi karena dianggap berbahaya.
Wanita muda itu juga dianggap menjadi tokoh kunci penyelidikan teror yang melanda Prancis selama berhari-hari. Hayat Boumeddiene adalah wanita keturunan Aljazair.
Dia juga dicurigai memiliki hubungan dengan kedua tersangka penyerang kantor majalah Charlie Hebdo, Kuoachi bersaudara, yang telah tewas dibunuh polisi di sebuah gedung percetakan di dekat Kota Paris. (Baca: Hubungan Teroris Supermarket Yahudi & Penyerang Chalie Hebdo)
Hayat Boumeddiene dilaporkan mulai mengenakan burkha sejak Mei 2009, setelah bertemu Coulibaly. Dia sejak itu juga berhenti dari pekerjaannya sebagai kasir dan menikah dengan penyerang supermarket Yahudi di Paris itu.
Menurut dokumen pengadilan Prancis, pasangan itu pernah bepergian dengan Cherif Kouachi dan istrinya pada tahun 2010 ke wilayah Prancis tengah untuk mengunjungi tokoh radikal, Djamel Beghal, yang telah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena terlibat aksi teror.
Michel Thooris, Sekretaris Jenderal Serikat Polisi Perancis, sempat tidak percaya jika orang-orang ini berada di balik serangan di Prancis selama berhari-hari.”Tiga orang yang terisolasi di dunia kecil mereka,” kata Thooris, seperti dikutip Sky News, Sabtu (10/1/2015).
”Ini bisa jadi berkembang baik menjadi sebuah sel (teror) kecil,” lanjut dia. ”Mungkin ada lebih dari tiga orang,” imbuh dia dengan asumsi bahwa penyerang kantor Cherlie Hebdo dan teroris di supermarket Yahudi di Paris memiliki kontak dengan kelompok radikal di masa lalu.
Teroris yang beraksi di supermarket Yahudi, yakni Amedy Coulibaly, telah tewas dibunuh polisi dalam operasi penyelamatan sandera. Istrinya yang jadi tersangka pembunuh polisi Paris pada hari Kamis lalu dikejar polisi karena dianggap berbahaya.
Wanita muda itu juga dianggap menjadi tokoh kunci penyelidikan teror yang melanda Prancis selama berhari-hari. Hayat Boumeddiene adalah wanita keturunan Aljazair.
Dia juga dicurigai memiliki hubungan dengan kedua tersangka penyerang kantor majalah Charlie Hebdo, Kuoachi bersaudara, yang telah tewas dibunuh polisi di sebuah gedung percetakan di dekat Kota Paris. (Baca: Hubungan Teroris Supermarket Yahudi & Penyerang Chalie Hebdo)
Hayat Boumeddiene dilaporkan mulai mengenakan burkha sejak Mei 2009, setelah bertemu Coulibaly. Dia sejak itu juga berhenti dari pekerjaannya sebagai kasir dan menikah dengan penyerang supermarket Yahudi di Paris itu.
Menurut dokumen pengadilan Prancis, pasangan itu pernah bepergian dengan Cherif Kouachi dan istrinya pada tahun 2010 ke wilayah Prancis tengah untuk mengunjungi tokoh radikal, Djamel Beghal, yang telah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena terlibat aksi teror.
Michel Thooris, Sekretaris Jenderal Serikat Polisi Perancis, sempat tidak percaya jika orang-orang ini berada di balik serangan di Prancis selama berhari-hari.”Tiga orang yang terisolasi di dunia kecil mereka,” kata Thooris, seperti dikutip Sky News, Sabtu (10/1/2015).
”Ini bisa jadi berkembang baik menjadi sebuah sel (teror) kecil,” lanjut dia. ”Mungkin ada lebih dari tiga orang,” imbuh dia dengan asumsi bahwa penyerang kantor Cherlie Hebdo dan teroris di supermarket Yahudi di Paris memiliki kontak dengan kelompok radikal di masa lalu.
(mas)