Teroris Paris Bunuh 4 Sandera, 2 Penyerang Charlie Hebdo Dihabisi
A
A
A
PARIS - Teroris membunuh empat sandera di sebuah supermarket di Paris. Sementara itu, dua tersangka penyerang kantor majalah satir Charlie Hebdo juga dihabisi pasukan keamanan yang memburu mereka selama tiga hari.
Teroris itu semula menyandera lima orang di sebuah supermarket di Paris. Tapi, pasukan keamanan hanya berhasil menyelamatkan satu sandera, yakni seorang pekerja di Dammartin-en-goele.
Beberapa ledakan keras terdengar dan asap terlihat membubung ke udara di wilayah Dammartin-en-goele, sebelah timur laut Kota Paris, selama drama baku tembak berlangsung pada Jumat (9/1/2015).
Selama drama teror terjadi, pasukan keamanan telah mengepung bangunan tempat teroris menyandera lima orang.
Sedangkan dua tersangka penyerang kantor majalah Charlie Hebdo, yang bersembunyi di gedung percetakan sebelum ditembak mati pasukan keamanan Prancis sempat menembak seorang polisi. Namun, polisi itu berhasil diselamatkan.
Seorang karyawan percetakan justru tidak menyadari jika tempat itu jadi ajang “pertempuran” kedua tersangka dengan pasukan keamanan Prancis. Kedua tersangka penyerang Charlie Hebdo itu adalah Cherif dan Said Kouachi.
Lilian, 27, seorang desainer grafis di gedung percetakan mengirim pesan singkat atau SMS kepada ayahnya.”Saya bersembunyi di lantai pertama. Saya pikir mereka membunuh semua orang. Kasih tahu ke polisi untuk campur tangan,” bunyi SMS pekerja itu seperti dilaporkan Le Figaro, Sabtu (10/1/2015).
Informasi itu langsung disampaikan ke pasukan keamanan dan sempat disiarkan stasiun televisi BFMTV. Pasukan kemudian memutuskan untuk meluncurkan serangan ketika orang-orang bersenjata itu mulai berdoa.
Di lokasi lain, para sandera yang ditahan di toko kelontong di Porte de Vincennes di Paris telah dibebaskan. Menurut laporan Le Monde, salah satu penyandera dilaporkan tewas, setelah pasukan khusus memasuki gedung dan membunuhnya.
Teroris itu semula menyandera lima orang di sebuah supermarket di Paris. Tapi, pasukan keamanan hanya berhasil menyelamatkan satu sandera, yakni seorang pekerja di Dammartin-en-goele.
Beberapa ledakan keras terdengar dan asap terlihat membubung ke udara di wilayah Dammartin-en-goele, sebelah timur laut Kota Paris, selama drama baku tembak berlangsung pada Jumat (9/1/2015).
Selama drama teror terjadi, pasukan keamanan telah mengepung bangunan tempat teroris menyandera lima orang.
Sedangkan dua tersangka penyerang kantor majalah Charlie Hebdo, yang bersembunyi di gedung percetakan sebelum ditembak mati pasukan keamanan Prancis sempat menembak seorang polisi. Namun, polisi itu berhasil diselamatkan.
Seorang karyawan percetakan justru tidak menyadari jika tempat itu jadi ajang “pertempuran” kedua tersangka dengan pasukan keamanan Prancis. Kedua tersangka penyerang Charlie Hebdo itu adalah Cherif dan Said Kouachi.
Lilian, 27, seorang desainer grafis di gedung percetakan mengirim pesan singkat atau SMS kepada ayahnya.”Saya bersembunyi di lantai pertama. Saya pikir mereka membunuh semua orang. Kasih tahu ke polisi untuk campur tangan,” bunyi SMS pekerja itu seperti dilaporkan Le Figaro, Sabtu (10/1/2015).
Informasi itu langsung disampaikan ke pasukan keamanan dan sempat disiarkan stasiun televisi BFMTV. Pasukan kemudian memutuskan untuk meluncurkan serangan ketika orang-orang bersenjata itu mulai berdoa.
Di lokasi lain, para sandera yang ditahan di toko kelontong di Porte de Vincennes di Paris telah dibebaskan. Menurut laporan Le Monde, salah satu penyandera dilaporkan tewas, setelah pasukan khusus memasuki gedung dan membunuhnya.
(mas)