Tiga Pelaku Teror Berdarah di Charlie Hebdo Diburu Besar-besaran

Kamis, 08 Januari 2015 - 08:57 WIB
Tiga Pelaku Teror Berdarah...
Tiga Pelaku Teror Berdarah di Charlie Hebdo Diburu Besar-besaran
A A A
PARIS - Polisi Prancis melakukan perburuan besar-besaran terhadap tiga orang penyerang kantor majalah satir Charile Hebdo. Teror berdarah pada Rabu kemarin itu menewaskan 12 orang.

Tiga penyerang kantor Charile Hebdo merupakan warga negara Prancis, termasuk di antaranya dua bersaudara asal Paris. Itu merupakan serangan paling mematikan di Prancis dalam beberapa dekade.

Dari 12 korban yang ditembak mati oleh tiga penyerang itu, beberapa di antaranya kartunis top. Saat ini, 800 tentara Prancis disiagakan di ibu kota.

Polisi mengeluarkan dokumen untuk memburu ketiga penyerang itu di seluruh wilayah Prancis. Dokumen yang diterima koresponden Reuters, bersisi identitas tiga penyerang. Mereka adalah Said Kouachi, lahir pada tahun 1980, Cherif Kouachi, lahir pada tahun 1982, dan Hamyd Mourad, lahir pada tahun 1996.

Sumber di kepolisian mengatakan salah satu dari mereka telah diidentifikasi dari kartu identitasnya yang ditinggalkan di mobil. Kouachi bersaudara berasal dari wilayah Paris. Sementara Mourad berasal dari daerah timur laut Kota Reims.

Salah satu dari mereka sebelumnya telah diadili atas tuduhan terorisme. Cherif Kouachi didakwa dengan terlibat aksi kriminal yang terkait dengan kelompok teroris pada tahun 2005. Dia pernah ditangkap sebelum berangkat ke Irak untuk bergabung militan Islam. Dia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara pada tahun 2008.

Selama serangan itu, salah satu penyerang terekam video di luar kantor majalah Charile Hebdo tengah meneriakkan takbir.

Ribuan orang, termasuk para pemimpin dunia mengutuk serangan itu. Sementara itu, beberapa warga Paris mengaku khawatir dengan dampak serangan itu terhadap komunitas Muslim.

”Ini buruk bagi semua orang. Terutama bagi umat Islam, meskipun fakta bahwa Islam adalah agama baik. Itu berrisiko, dan membuat situasi menjadi buruk dan buruk,” kata Cecile Electon, pekerja seni yang mengaku sebagai ateis, yang berdiri di antara 35 ribu orang di Paris yang berkabung atas teror mematikan itu, Kamis (8/1/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1014 seconds (0.1#10.140)