Obama Dihina, Senator Serukan AS Lawan Korut
A
A
A
WASHINGTON - Seorang senator Amerika Serikat (AS) kesal dengan Pemerintah Korea Utara (Korut) yang menghina Presiden Barack Obama dengan hinaan bernada rasis. Korut menyebut Obama “monyet”.
Senator AS, Lindey Graham, asal South Carolina, mengatakan menghina Presiden AS berarti menghina seluruh rakyat AS. (Baca: Perseteruan Memanas, Korut Hina Obama Bernada Rasis)
”Ini adalah fitnah terhadap Presiden Amerika dan orang-orang Amerika. Saya menghargai Presiden Obama untuk berdiri (melawan) Korut. Tujuannya adalah untuk memastikan mereka merasakan sakit dari upayanya untuk menyerang sebuah negara Amerika yang kita miliki,” katanya, seperti dikutup Fox28, Senin (29/12/2014).
Dia berharap Presiden Obama menanggapi hinaan dari Korut itu. Hinaan bernada rasis terhadap Obama itu muncul Sabtu pekan lalu, sebagai buntut dari polemik film “The Interview” dan serangan cyber terhadap Sony Picture Entertainment.
Film komedi itu berisi olok-olokan terhadap pemimpin Korut, Kim Jong-un. Sejak itu muncul serangan cyber terhadap perusahaan film raksasa AS. Korut telah membantah terlibat dalam serangan cyber seperti yang dituduhkan FBI.
Puncaknya, Komisi Pertahanan Nasional Korut, berkomentar rasis terhadap Obama yang disiarkan kantor berita KCNA.”Obama selalu pergi sembrono dalam kata-kata dan perbuatannya yang seperti monyet di hutan tropis," kata seorang juru bicara komisi tersebut tanpa menyebutkan namanya.
Komisi itu juga menuduh Washington dibalik padamnya internet di Korut pada pekan lalu, setelah AS berjanji untuk merespon serangan cyber terhadap Sony. “AS negara besar, mulai mengganggu operasi internet media utama DPRK, tidak tahu malu seperti anak-anak yang sedang bermain petak umpet,” lanjut juru bicara komisi itu.
Senator AS, Lindey Graham, asal South Carolina, mengatakan menghina Presiden AS berarti menghina seluruh rakyat AS. (Baca: Perseteruan Memanas, Korut Hina Obama Bernada Rasis)
”Ini adalah fitnah terhadap Presiden Amerika dan orang-orang Amerika. Saya menghargai Presiden Obama untuk berdiri (melawan) Korut. Tujuannya adalah untuk memastikan mereka merasakan sakit dari upayanya untuk menyerang sebuah negara Amerika yang kita miliki,” katanya, seperti dikutup Fox28, Senin (29/12/2014).
Dia berharap Presiden Obama menanggapi hinaan dari Korut itu. Hinaan bernada rasis terhadap Obama itu muncul Sabtu pekan lalu, sebagai buntut dari polemik film “The Interview” dan serangan cyber terhadap Sony Picture Entertainment.
Film komedi itu berisi olok-olokan terhadap pemimpin Korut, Kim Jong-un. Sejak itu muncul serangan cyber terhadap perusahaan film raksasa AS. Korut telah membantah terlibat dalam serangan cyber seperti yang dituduhkan FBI.
Puncaknya, Komisi Pertahanan Nasional Korut, berkomentar rasis terhadap Obama yang disiarkan kantor berita KCNA.”Obama selalu pergi sembrono dalam kata-kata dan perbuatannya yang seperti monyet di hutan tropis," kata seorang juru bicara komisi tersebut tanpa menyebutkan namanya.
Komisi itu juga menuduh Washington dibalik padamnya internet di Korut pada pekan lalu, setelah AS berjanji untuk merespon serangan cyber terhadap Sony. “AS negara besar, mulai mengganggu operasi internet media utama DPRK, tidak tahu malu seperti anak-anak yang sedang bermain petak umpet,” lanjut juru bicara komisi itu.
(mas)