Semarak Natal Dunia, dari Vatikan hingga Timur Tengah
A
A
A
VATIKAN - Hari ini (25/12/2014), jutaan umat Nasrani di seluruh dunia merayakan Natal. Suasana Natal di berbagai belahan dunia, dirangkum Sindonews.com, mulai dari Vatikan hingga di wilayah konflik di Timur Tengah.
1. Vatikan
Natal di Vatikan berlangsung khidmat, di mana pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus telah memimpin ritual Malam Misa Natal. Ribuan umat Nasrani menyimak pesan Misa Natal Paus di Basilika Santo Petrus. Bahkan, itu untuk pertama kalinya Misa Natal di Vatikan disiarkan langsung dalam bentuk tayangan tiga dimensi.
Paus Fransiskus atau biasa disapa Paus Francis, mengatakan, bahwa dunia pada hari ini butuh kelembutan dan kehangatan. Maklum, di sepanjang tahun 2014, kekerasan terjadi di berbagai belahan dunia.
“Apakah kita memiliki keberanian untuk menyambut dengan kelembutan atas kesulitan dan masalah mereka yang dekat dengan kita?,” tanya Paus Francis di hadapan sekitar 5 ribu umat Nasrani.
2. Betlehem
Di Betlehem, Tepi Barat, Malam Misa Natal berlangsung tengah malam tadi di Gereja Nativity. Gereja itu dibangun umat Kristen di lokasi di mana, mereka meyakini, bahwa di situlah Maria, wanita perawan melahirkan Yesus.
Misa Natal dipimpin pemuka Katolik Yerusalem, Fuad Twal. Di luar gereja, di Manger Square, seorang pria berpakaian Santa Claus membagi-bagikan permen di samping pohon Natal raksasa dengan pernak-pernik aneka warna, termasuk bendera Palestina.
3. Baghdad, Irak
Di Ibu Kota Irak ini, pemuka umat Nasrani, Louis Sako mengatakan, bahwa sekitar 150 ribu orang Kristen telah mengungsi akibat serangan dari kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Warga Kristen yang merupakan kaum minoritas di Irak menjadi target penganiyaan ISIS.Tidak sedikit dari mereka telah melarikan diri dari tempat tinggal mereka.
“Pengungsi Kristen Irak masih hidup dalam situasi yang tragis dan tidak ada solusi yang cepat untuk mereka,” kata Sako. Menurutnya, dalam Natal tahun ini, mereka membutuhkan jaminan untuk tidak ditinggalkan sendirian dan tidak dilupakan.
4. Homs, Suriah
Di kota yang dilanda perang sipil selama tiga tahun ini, banyak warga Kristen merayakan Natal di tengah-tengah reruntuhan bangunan yang hancur akibat perang. Mereka tetap berbagi suka cita dengan membuat pohon Natal, yang salah satunya dari serpihan bangunan yang hancur.
”Sukacita kami tak terlukiskan," kata Taghrid Naanaa sambil memandang dekorasi pohon Natal di sebuah toko di Homs.
5. Hong Kong
Natal di Hong Kong diramaikan oleh sekitar 100 aktivis pro-demokrasi yang kembali reli ke jalan untuk pertama kali sejak kamp-kamp demo dibuka sejak pekan lalu.
6. Prancis
Suasana Natal di Prancis telah diganggu oleh serangkaian serangan, termasuk salah satunya yang dilakukan kelompok radikal yang mengatasnamakan agama. Satu orang tewas dan 25 lainnya terluka dalam rangkaian serangan di Prancis selama beberapa hari terakhir.
7. Ferguson, Amerika Serikat
Natal di Ferguson, terutama di pinggiran Kota St Louis terusik dengan penembakan remaja kulit hitam oleh polisi kulit putih. Insiden penembakan yang terulang untuk kesekian kalinya itu kembali memicu sentimen rasial di Ferguson. Protes berbau rasial kembali pecah di Ferguson sehari menjelang Natal.
8 Sierra Leone
Perayaan Natal di negara itu juga tidak bisa berlangsung bebas. Banyak tentara dikerahkan di jalan untuk mencegah perkumpulan massa. Hal itu dilakukan demi mencegah penyebaran virus Ebola. Sebelumnya Pemerintah Sierra Leone telah melarang perayaan Natal secara bersama-sama karena bahaya Ebola.
1. Vatikan
Natal di Vatikan berlangsung khidmat, di mana pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus telah memimpin ritual Malam Misa Natal. Ribuan umat Nasrani menyimak pesan Misa Natal Paus di Basilika Santo Petrus. Bahkan, itu untuk pertama kalinya Misa Natal di Vatikan disiarkan langsung dalam bentuk tayangan tiga dimensi.
Paus Fransiskus atau biasa disapa Paus Francis, mengatakan, bahwa dunia pada hari ini butuh kelembutan dan kehangatan. Maklum, di sepanjang tahun 2014, kekerasan terjadi di berbagai belahan dunia.
“Apakah kita memiliki keberanian untuk menyambut dengan kelembutan atas kesulitan dan masalah mereka yang dekat dengan kita?,” tanya Paus Francis di hadapan sekitar 5 ribu umat Nasrani.
2. Betlehem
Di Betlehem, Tepi Barat, Malam Misa Natal berlangsung tengah malam tadi di Gereja Nativity. Gereja itu dibangun umat Kristen di lokasi di mana, mereka meyakini, bahwa di situlah Maria, wanita perawan melahirkan Yesus.
Misa Natal dipimpin pemuka Katolik Yerusalem, Fuad Twal. Di luar gereja, di Manger Square, seorang pria berpakaian Santa Claus membagi-bagikan permen di samping pohon Natal raksasa dengan pernak-pernik aneka warna, termasuk bendera Palestina.
3. Baghdad, Irak
Di Ibu Kota Irak ini, pemuka umat Nasrani, Louis Sako mengatakan, bahwa sekitar 150 ribu orang Kristen telah mengungsi akibat serangan dari kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Warga Kristen yang merupakan kaum minoritas di Irak menjadi target penganiyaan ISIS.Tidak sedikit dari mereka telah melarikan diri dari tempat tinggal mereka.
“Pengungsi Kristen Irak masih hidup dalam situasi yang tragis dan tidak ada solusi yang cepat untuk mereka,” kata Sako. Menurutnya, dalam Natal tahun ini, mereka membutuhkan jaminan untuk tidak ditinggalkan sendirian dan tidak dilupakan.
4. Homs, Suriah
Di kota yang dilanda perang sipil selama tiga tahun ini, banyak warga Kristen merayakan Natal di tengah-tengah reruntuhan bangunan yang hancur akibat perang. Mereka tetap berbagi suka cita dengan membuat pohon Natal, yang salah satunya dari serpihan bangunan yang hancur.
”Sukacita kami tak terlukiskan," kata Taghrid Naanaa sambil memandang dekorasi pohon Natal di sebuah toko di Homs.
5. Hong Kong
Natal di Hong Kong diramaikan oleh sekitar 100 aktivis pro-demokrasi yang kembali reli ke jalan untuk pertama kali sejak kamp-kamp demo dibuka sejak pekan lalu.
6. Prancis
Suasana Natal di Prancis telah diganggu oleh serangkaian serangan, termasuk salah satunya yang dilakukan kelompok radikal yang mengatasnamakan agama. Satu orang tewas dan 25 lainnya terluka dalam rangkaian serangan di Prancis selama beberapa hari terakhir.
7. Ferguson, Amerika Serikat
Natal di Ferguson, terutama di pinggiran Kota St Louis terusik dengan penembakan remaja kulit hitam oleh polisi kulit putih. Insiden penembakan yang terulang untuk kesekian kalinya itu kembali memicu sentimen rasial di Ferguson. Protes berbau rasial kembali pecah di Ferguson sehari menjelang Natal.
8 Sierra Leone
Perayaan Natal di negara itu juga tidak bisa berlangsung bebas. Banyak tentara dikerahkan di jalan untuk mencegah perkumpulan massa. Hal itu dilakukan demi mencegah penyebaran virus Ebola. Sebelumnya Pemerintah Sierra Leone telah melarang perayaan Natal secara bersama-sama karena bahaya Ebola.
(mas)