Korban CIA: Saya akan Diperkosa Jika Mengompol
A
A
A
WASHINGTON - Samir Naji, seorang tahanan korban penyiksaan interogator CIA buka suara. Dia mengaku diancam diperkosa jika dia mengompol saat diinterogasi.
Samir Naji dituduh bekerja untuk Osama bin Laden. Dia menghabiskan 13 tahun penjara di Teluk Guantanamo tanpa dakwaan. Dia membeberkan kebenaran soal penyiksaan yang dilakukan para interogator CIA di penjara rahasia yang kini jadi sorotan dunia.
Samir Naji, pria asal Yaman itu telah dibersihkan atas semua tuduhan pada tahun 2009. Namun, dia tetap masih ada di dalam tahanan.
Laman CNN pada Jumat (12/12/2014) melaporkan rincian penyiksaan itu dari kesaksian Samir yang melaukan pertemuan dengan pengacara dari Reprieve, sebuah organisasi HAM internasional.
Dari pertemuan itu, Samir mengaku ditahan di dalam sel beku sendirian. Dia hidup melewati hari, minggu dan tahun dalam ketakutan atas aksi brutal interogator CIA.
Selama tiga bulan pertama mendekam di penjara rahasia itu, Samir saban harinya harus dikagetkan dengan teriakan agen CIA sebagai panggilan untuk bangun pagi. Dia juga rutin menerima pukulan di wajah dan punggung. Tak hanya itu, Samir juga disuntik dengan zat yang dia tidak tahu namanya.
”Mereka akan memperkosa saya jika saya kencing celana (mengompol),” kata Samir, dalam kesaksiannya kepada pengacara itu.
”Saya sangat putus asa untuk tidur. Ada foto-foto wajah menempel di seluruh dinding ruangan ini. Mereka menuntut bahwa saya mengidentifikasi individu, tapi saya hampir tidak bisa fokus untuk melihat apakah saya bisa mengenal mereka (atau tidak),” lanjut Samir.
“Teriakan dan penghinaan saya dapatkan lebih keras, dan kemudian mereka (para interogator) mengangguk dengan seorang pria di sudut (ruangan). Dia menyuntik saya dua kali di lengan dengan beberapa zat yang saya tidak ketahui. Ini adalah hal terakhir yang saya tahu, “ katanya.
Ketika Samir menolakan makanan yang diberikan, salah satu interogator menuangkan sebuah paket tentara di kepalanya.
Samir Naji dituduh bekerja untuk Osama bin Laden. Dia menghabiskan 13 tahun penjara di Teluk Guantanamo tanpa dakwaan. Dia membeberkan kebenaran soal penyiksaan yang dilakukan para interogator CIA di penjara rahasia yang kini jadi sorotan dunia.
Samir Naji, pria asal Yaman itu telah dibersihkan atas semua tuduhan pada tahun 2009. Namun, dia tetap masih ada di dalam tahanan.
Laman CNN pada Jumat (12/12/2014) melaporkan rincian penyiksaan itu dari kesaksian Samir yang melaukan pertemuan dengan pengacara dari Reprieve, sebuah organisasi HAM internasional.
Dari pertemuan itu, Samir mengaku ditahan di dalam sel beku sendirian. Dia hidup melewati hari, minggu dan tahun dalam ketakutan atas aksi brutal interogator CIA.
Selama tiga bulan pertama mendekam di penjara rahasia itu, Samir saban harinya harus dikagetkan dengan teriakan agen CIA sebagai panggilan untuk bangun pagi. Dia juga rutin menerima pukulan di wajah dan punggung. Tak hanya itu, Samir juga disuntik dengan zat yang dia tidak tahu namanya.
”Mereka akan memperkosa saya jika saya kencing celana (mengompol),” kata Samir, dalam kesaksiannya kepada pengacara itu.
”Saya sangat putus asa untuk tidur. Ada foto-foto wajah menempel di seluruh dinding ruangan ini. Mereka menuntut bahwa saya mengidentifikasi individu, tapi saya hampir tidak bisa fokus untuk melihat apakah saya bisa mengenal mereka (atau tidak),” lanjut Samir.
“Teriakan dan penghinaan saya dapatkan lebih keras, dan kemudian mereka (para interogator) mengangguk dengan seorang pria di sudut (ruangan). Dia menyuntik saya dua kali di lengan dengan beberapa zat yang saya tidak ketahui. Ini adalah hal terakhir yang saya tahu, “ katanya.
Ketika Samir menolakan makanan yang diberikan, salah satu interogator menuangkan sebuah paket tentara di kepalanya.
(mas)