CIA Siksa Tahanan, Snowden Anggap AS Krisis Moral

Kamis, 11 Desember 2014 - 10:26 WIB
CIA Siksa Tahanan, Snowden...
CIA Siksa Tahanan, Snowden Anggap AS Krisis Moral
A A A
MOSKOW - Bekas kontraktor dan whistleblower NSA, Edward Joseph Snowden, 31, menganggap Amerika Serikat (AS) sedang mengalami krisis moral mendalam. Komentar itu sebagai sindiran atas penyiksaan CIA terhadap tahanan.

Kepada Amnesty Internasional melalui video, Snowden yang bersembunyi di Moskow dari pengejaran intelijen AS, mengatakan bahwa dunia tidak bisa menerima alasan CIA menyiksa tahanan dalam proses interogasi. (Baca: Laporan Penyiksaan Tahanan Dibeber, Pembela CIA Meradang)

Menurutnya, moralitas tidak bisa dicampakkan demi alasan yang diklaim CIA sebagai “efisiensi” dalam menginterogasi dengan cara menyiksa tahanan kasus serangan 11 September 2001 atau 9/11.

”Sebuah pemerintahan bisa mengatakan ‘pemerkosaan’ yang memiliki efek positif, karena kita memiliki krisis yang merosot di negeri ini,” kata Snowden menyindir negaranya, AS.

”Efisiensi tidak memiliki tempat dalam perdebatan tentang benar dan salah,” lanjut Snowden yang setuju bahwa AS sedang mengalami krisis moral yang mendalam. (Baca juga: CIA Siksa Tahanan, Seret Pejabat AS ke Pengadilan!)

”Laporan Senat adalah langkah maju dalam hal mengakui realitas apa yang telah kita lakukan. Tapi ini tidak apa-apa, tanpa menuntut pejabat yang memerintahkan perilaku ini (penyiksaan tahanan) dan petugas yang benar-benar terlibat langsung dalam penyiksaan itu,” imbuh Snowden, seperti dikutip Russia Today, semalam.

Kendati demikian, Snowden yang buron setelah “mencuri” dan membocorkan data penyedapan global Badan Keamanan Nasional (NSA) dan mendapat suaka di Moskow, tetap berharap bisa pulang ke AS.

Seperti diketahui, Komite Intelijen Senat AS, telah merilis laporan penyiksaan tahanan kasus 9/11 oleh interogator CIA. Laporan itu membuat para pembela CIA meradang.

PBB dan kelompok-kelompok HAM dunia mendesak agar para pejabat AS yang memerintahkan penyiksaan tahanan demi mendapt informasi soal terorisme diseret ke pengadilan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0879 seconds (0.1#10.140)