Terkuak! CIA Siksa Tahanan dengan Ancaman Seksual
A
A
A
WASHINGTON - Satu lagi cara CIA menyiksa para tersangka kasus serangan 9/11 terungkap. Para agen CIA menggunakan ancaman seksual terhadap para tersangka.
Fakta itu muncul dari laporan yang dirilis Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS) perihal cara CIA menginterogasi para tersangka serangan 11 September 2001 ke gedung WTC atau serangan 9/11.
Menurut laporan itu, para agen CIA menggunakan sapu untuk mengancam melakukan tindakan seksual kepada salah satu tersangka. Laporan kontroversial itu dirilis Senin kemarin yang berpotensi membahayakan warga AS di seluruh dunia, karena bisa jadi target balas dendam. (Baca: CIA Siksa Tahanan 9/11, Warga AS di Seluruh Dunia Terancam)
Dalam laporan itu, anggota senior al-Qeda, Abdel Rahman al-Nashiri juga ditakut-takuti oleh para interogator CIA dengan bor listrik yang berdengung. Kendati demikian, bor listrik yang berdengung itu tidak jadi digunakan untuk menyiksa.
Sebagian bocoran laporan penyiksaan oleh CIA itu sudah diungkap kemarin. Salah satunya adalah teknik penyiksaan paling terkenal, yakni teknik waterboarding. Dengan teknik penyiksaan itu, para agen CIA menenggelamkan kepala para tahanan kasus serangan 9/11.
Sejak laporan kontroversial itu dirilis, para pejabat intelijen dan pihak Gedung Putih telah menyerukan peningkatan pengamanan fasilitas AS di seluruh dunia, khususnya kantor keduataan besar di Timur Tengah dan Afrika Utara yang rentan jadi target balas dendam.
”Ada beberapa indikasi bahwa rilis laporan itu dapat menyebabkan risiko yang lebih besar terhadap fasilitas dan individu (warga) AS di seluruh dunia,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dikutip Reuters, Selasa (9/12/2014).
Earnest menegaskan bahwa Presiden Barack Obama mendukung perilisan dokumen rahasia itu. ”Sehingga orang di seluruh dunia dan orang-orang di sini (AS) memahami persis apa yang terjadi,” ujar Earnest, mengacu pada tindakan para agen CIA yang menginterogasi tahanan kasus terorisme.
Fakta itu muncul dari laporan yang dirilis Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS) perihal cara CIA menginterogasi para tersangka serangan 11 September 2001 ke gedung WTC atau serangan 9/11.
Menurut laporan itu, para agen CIA menggunakan sapu untuk mengancam melakukan tindakan seksual kepada salah satu tersangka. Laporan kontroversial itu dirilis Senin kemarin yang berpotensi membahayakan warga AS di seluruh dunia, karena bisa jadi target balas dendam. (Baca: CIA Siksa Tahanan 9/11, Warga AS di Seluruh Dunia Terancam)
Dalam laporan itu, anggota senior al-Qeda, Abdel Rahman al-Nashiri juga ditakut-takuti oleh para interogator CIA dengan bor listrik yang berdengung. Kendati demikian, bor listrik yang berdengung itu tidak jadi digunakan untuk menyiksa.
Sebagian bocoran laporan penyiksaan oleh CIA itu sudah diungkap kemarin. Salah satunya adalah teknik penyiksaan paling terkenal, yakni teknik waterboarding. Dengan teknik penyiksaan itu, para agen CIA menenggelamkan kepala para tahanan kasus serangan 9/11.
Sejak laporan kontroversial itu dirilis, para pejabat intelijen dan pihak Gedung Putih telah menyerukan peningkatan pengamanan fasilitas AS di seluruh dunia, khususnya kantor keduataan besar di Timur Tengah dan Afrika Utara yang rentan jadi target balas dendam.
”Ada beberapa indikasi bahwa rilis laporan itu dapat menyebabkan risiko yang lebih besar terhadap fasilitas dan individu (warga) AS di seluruh dunia,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dikutip Reuters, Selasa (9/12/2014).
Earnest menegaskan bahwa Presiden Barack Obama mendukung perilisan dokumen rahasia itu. ”Sehingga orang di seluruh dunia dan orang-orang di sini (AS) memahami persis apa yang terjadi,” ujar Earnest, mengacu pada tindakan para agen CIA yang menginterogasi tahanan kasus terorisme.
(mas)