Tentara Libanon Ringkus Istri dan Putra Pemimpin ISIS
A
A
A
BEIRUT - Seorang istri dan seorang putra dari pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi telah ditangkap tentara Angkatan Darat Libanon, Selasa (2/12/2014).
Media Libanon, Safir, melaporkan, istri dan putra Baghdadi telah ditahan berkat koordinasi tentara Libanon dengan aparat intelijen asing.
Wanita yang ditahan itu menurut para pejabat Libanon merupakan salah satu istri al-Baghdadi. Namun, nama dan asal kewarganegaraan wanita itu belum dirinci. “Mereka dibawa ke Kementerian Pertahanan Libanon Pertahanan di Beirut,” tulis Russia Today, mengutip laporan pejabat Libanon.
Selama ini sosok keluarga Baghdadi sangat misterius. Baghdadi sendiri yang memproklamirkan diri sebagai khalifah dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), pernah dilaporkan kritis akibat serangan udara Amerika Serikat dan koalisi pada 8 November 2014 di Kota al-Qaim, Irak.
Namun, laporan itu tidak berhasil dikonfirmasi Pentagon. ”Kami tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan dari Irak, di mana Baghdadi telah tewas ataupun terluka,” kata Kolonel Steve Warren, seorang juru bicara Pentagon, kepada wartawan saat itu.
Anehnya, pada tanggal 13 November 2014, militan ISIS merilis rekaman suara Baghdadi, di mana dia mendesak para pendukung ISIS untuk melakukan jihad seperti “letusan gunung berapi” di seluruh dunia.
Media Libanon, Safir, melaporkan, istri dan putra Baghdadi telah ditahan berkat koordinasi tentara Libanon dengan aparat intelijen asing.
Wanita yang ditahan itu menurut para pejabat Libanon merupakan salah satu istri al-Baghdadi. Namun, nama dan asal kewarganegaraan wanita itu belum dirinci. “Mereka dibawa ke Kementerian Pertahanan Libanon Pertahanan di Beirut,” tulis Russia Today, mengutip laporan pejabat Libanon.
Selama ini sosok keluarga Baghdadi sangat misterius. Baghdadi sendiri yang memproklamirkan diri sebagai khalifah dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), pernah dilaporkan kritis akibat serangan udara Amerika Serikat dan koalisi pada 8 November 2014 di Kota al-Qaim, Irak.
Namun, laporan itu tidak berhasil dikonfirmasi Pentagon. ”Kami tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan dari Irak, di mana Baghdadi telah tewas ataupun terluka,” kata Kolonel Steve Warren, seorang juru bicara Pentagon, kepada wartawan saat itu.
Anehnya, pada tanggal 13 November 2014, militan ISIS merilis rekaman suara Baghdadi, di mana dia mendesak para pendukung ISIS untuk melakukan jihad seperti “letusan gunung berapi” di seluruh dunia.
(mas)