Potret Kehidupan Ngeri di Kongo, Perkosaan Nyaris Tiap Jam

Rabu, 26 November 2014 - 17:19 WIB
Potret Kehidupan Ngeri...
Potret Kehidupan Ngeri di Kongo, Perkosaan Nyaris Tiap Jam
A A A
BRAZZAVILLE - Republik Demokratik Kongo (DRC) dianggap sebagai negara terburuk bagi wanita untuk tahun 2014. Perkosaan yang nyaris terjadi setiap jam menjadi salah satu potret mengerikan di negara Afrika Tengah tersebut.

Bahkan, laporan Caritas Australia-- kelompok anti-kekerasan terhadap perempuan--, menyebut menjadi wanita di Kongo lebih berisiko ketimbang menjadi tentara. Kelompok itu merilis laporan tepat di Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.

Dalam laporannya berjudul “Fearless Voices”, Caritas Australia mengungkap data statistic yang mengejutkan. Di mana, diperkirakan 48 perempuan diperkosa di negara itu setiap jamnya.

Potret kengerian lainnya, adalah kasus pemaksaan gadis menjadi pelacur, wanita diperkosa tentara dan penyalahgunaan para ibu.

Lulu Mistshabu koordinator kelompok Caritas Australia, yang melarikan diri dari DRC, dalam penelitiannya telah mewawancarai para wanita dari Provinsi North Kivu, wilayah DRC yang dilanda perang.

”Lebih dari 50 wanita diwawancarai dan mereka semua mengatakan hal yang sama, bahwa kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan terus meningkat,” katanya.

Pelaku Jalan-jalan

Salah satu kasus miris yang diungkap Mitshabu, misalnya, seorang gadis yatim piatu berusia 11 tahun, diperkosa oleh tetangga ketika dia tinggal bersama neneknya. Parahnya, para tetangga menutupi kejahatan itu dan mengarang cerita bahwa gadis kecil itu telah jatuh dari pohon.

”Pelaku (perkosaan) hanya berjalan-jalan tanpa takut sama sekali,” kata Mitshabu. Ketika kelompok Caritas mendesak polisi menyelidiki kasus itu, nenek korban justru diancam. ”Keluarga pelaku datang dan meneror nenek, dan mencoba untuk memaksa dia untuk mencabut aduan,” lanjut Mitshabu. ”Begitu banyak orang hidup dengan rasa takut.”

Pada Mei 2013, Mitshabu bertemu dengan seorang wanita muda yang diculik dan dipaksa melacur. ”Untuk lebih dari sebulan, dia diperkosa oleh penculiknya dan dipaksa untuk memasak dan merawat mereka,” ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Rabu (26/11/2014).

”Dia akhirnya melarikan diri, hamil, tanpa keluarga dan tanpa dukungan. Pelaku nya tidak pernah dikenai tindakan hukum. Mereka tetap bebas untuk melakukan kekejaman yang sama di negara yang mentolerir pelecehan seksual.”
(mas)
Berita Terkait
Wabah Pes Melanda Kongo,...
Wabah Pes Melanda Kongo, Lebih dari 31 Orang Meninggal
PBB: Pemberontak Kongo...
PBB: Pemberontak Kongo Eksekusi Lebih dari 130 Warga Sipil
Pemberontak Kongo Bantai...
Pemberontak Kongo Bantai Puluhan Etnis Pygmy, Beberapa Dipenggal
Benarkah Munculnya Gunung...
Benarkah Munculnya Gunung Emas dan Sungai Eufrat Mengering Jadi Tanda Kiamat?
Siapa yang Mengendalikan...
Siapa yang Mengendalikan Perang di Kongo?
Kandungan Emas di Gunung...
Kandungan Emas di Gunung Kongo Capai 90% Mineral Berharga di Dunia
Berita Terkini
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
1 jam yang lalu
3 Tuntutan Masa Demonstran...
3 Tuntutan Masa Demonstran AS, Salah Satunya Menentang Tindakan Sewenang-wenang Trump
1 jam yang lalu
Mengejutkan, Miliarder...
Mengejutkan, Miliarder AS Bill Ackman Desak Trump Hentikan Perang Nuklir Ekonomi di Setiap Negara
1 jam yang lalu
Iran Cemas Gara-gara...
Iran Cemas Gara-gara Medianya Serukan Pembunuhan Donald Trump
2 jam yang lalu
Pria Ini Hendak Ziarah...
Pria Ini Hendak Ziarah Makam Leluhur, tapi Kuburan Lenyap Jadi Ladang Tebu
3 jam yang lalu
Balas Tarif Trump, Cara...
Balas Tarif Trump, Cara China Ini Bisa Buyarkan Proyek Jet Tempur Siluman F-47 AS
3 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved