Yerusalem Genting, Pasukan Israel Siaga Tinggi
A
A
A
YERUSALEM - Situasi di Yerusalem genting menyusul serangan di sinagog yang menewaskan lima warga Israel. Pasukan Israel yang siaga tinggi kini dikerahkan ke berbagai fasilitas umum di Yerusalem.
Selain ke sekolah-sekolah, pasukan Israel juga dikerahkan di setiap pintu masuk ke desa-desa di Yerusalem timur yang dihuni warga Arab.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan pengerahan pasukan Israel itu setelah sebelumnya pasukan Israel mencari warga Palestina secara acak yang ikut terlibat dalam penyerangan sinagog. (Baca: Kelompok Berkapak Serbu Sinagog Israel, 5 Tewas)
”Saya terkesan pada upaya kami untuk mewujudkan kemampuan kita, rumah-rumah ‘teroris’ lain akan dibongkar,” kata Netanyahu, Kamis (20/11/2014) seperti dilansir Jerusalem Online. Netanyahu menyebut orang-orang yang terlibat dalam serangan terhadap sinagog beberapa hari lalu sebagai teroris.
”Kami membiarkan warga Yerusalem Timur, namun kami tidak akan mentoleransi bahaya bagi warga negara kami, dan kami akan bertindak melawan ‘teroris’ dan orang-orang yang menghasut kekerasan lebih lanjut dengan tangan yang kuat,” lanjut Netanyahu.
Selain ke sekolah-sekolah, pasukan Israel juga dikerahkan di setiap pintu masuk ke desa-desa di Yerusalem timur yang dihuni warga Arab.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan pengerahan pasukan Israel itu setelah sebelumnya pasukan Israel mencari warga Palestina secara acak yang ikut terlibat dalam penyerangan sinagog. (Baca: Kelompok Berkapak Serbu Sinagog Israel, 5 Tewas)
”Saya terkesan pada upaya kami untuk mewujudkan kemampuan kita, rumah-rumah ‘teroris’ lain akan dibongkar,” kata Netanyahu, Kamis (20/11/2014) seperti dilansir Jerusalem Online. Netanyahu menyebut orang-orang yang terlibat dalam serangan terhadap sinagog beberapa hari lalu sebagai teroris.
”Kami membiarkan warga Yerusalem Timur, namun kami tidak akan mentoleransi bahaya bagi warga negara kami, dan kami akan bertindak melawan ‘teroris’ dan orang-orang yang menghasut kekerasan lebih lanjut dengan tangan yang kuat,” lanjut Netanyahu.
(mas)