ISIS Ancam Bantai Tentara Libanon
A
A
A
BEIRUT - ISIS kembali melancarkan ancaman serius terhadap pemerintah Libanon. Kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu mengancam akan mengeksekusi 30 tentara Libanon yang mereka tangkap pada Agustus lalu.
Melansir Sputinik, Senin (17/11/2014), ancaman ini langsung disampaikan ISIS kepada anggota keluarga dari ke-30 tentara Libanon tersebut. “Mereka mengancam memenggal 30 prajurit Libanon, jika pemerintah Libanon tidak melepaskan teman-teman mereka,” ungkap laporan Lebanon Broadcasting Corporation (LBC).
Ke-30 tentara Libanon dan personel keamanan diculik oleh IS dan kelompok al-Nusra. Penculikan itu terjadi ketika ISIS dan al-Nusra menyerang Arsalm, sebuah kota yang terletak di wilayah perbatasan Libanon dan Suriah.
“ISIS meminta pemerintah Libanon untuk membebaskan 400 anggota mereka yang ditahan di penjara Rumia, di kota Beirut,” LBC menambahkan. Namun, pemerintah Libanon dikabarkan menolak tuntutan ISIS, dan meminta bantuan Turki, Qatar dan Arab Saudi untuk menemukan lokasi penyekapan prajuti mereka.
ISIS setidaknya sudah memenggal tiga anggota pasukan Libanon, yang membuat warga Libanon marah karena merasa pemerintah tidak berbuat apapun untuk menolong ketiga tentara tersebut, dan aksi demonstrasi serupa rencananya akan digelar jika pemerintah tidak menindak lajuti ancaman ISIS tersebut.
Melansir Sputinik, Senin (17/11/2014), ancaman ini langsung disampaikan ISIS kepada anggota keluarga dari ke-30 tentara Libanon tersebut. “Mereka mengancam memenggal 30 prajurit Libanon, jika pemerintah Libanon tidak melepaskan teman-teman mereka,” ungkap laporan Lebanon Broadcasting Corporation (LBC).
Ke-30 tentara Libanon dan personel keamanan diculik oleh IS dan kelompok al-Nusra. Penculikan itu terjadi ketika ISIS dan al-Nusra menyerang Arsalm, sebuah kota yang terletak di wilayah perbatasan Libanon dan Suriah.
“ISIS meminta pemerintah Libanon untuk membebaskan 400 anggota mereka yang ditahan di penjara Rumia, di kota Beirut,” LBC menambahkan. Namun, pemerintah Libanon dikabarkan menolak tuntutan ISIS, dan meminta bantuan Turki, Qatar dan Arab Saudi untuk menemukan lokasi penyekapan prajuti mereka.
ISIS setidaknya sudah memenggal tiga anggota pasukan Libanon, yang membuat warga Libanon marah karena merasa pemerintah tidak berbuat apapun untuk menolong ketiga tentara tersebut, dan aksi demonstrasi serupa rencananya akan digelar jika pemerintah tidak menindak lajuti ancaman ISIS tersebut.
(esn)