Kemlu Bantah Dua Wanita RI di Hong Kong Korban Mutilasi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia membantah laporan, bahwa kondisi dua wanita Indonesia yang dibunuh psikopat Inggris, Rurik Jutting dalam kondisi dimutilasi.
Menurut Kemlu,jasad Seneng Mujiasih asal Sulawesi dan Sumarti Ningsih asal Cilacap ditemukan dalam kondisi utuh. Jasad Sumarti Ningsih yang ditemukan di dalam koper, yang semula dikabarkan dimutiliasi sejatinya hanya mengalami luka tusuk di bagian leher. (Baca: Ini SMS Terakhir Seneng Mujiasih sebelum Tewas)
”Kasus WNI di Hong Kong bukanlah kasus mutilasi. Menurut laporan yang kami terima dari Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI), yang menerima laporan dari polisi Hong Kong, keduanya ditemukan utuh, tidak ada bagian tubuh yang terputus,” ucap Acting Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Indonesia (PWNI-BHI), Krishna Djelani, Rabu (12/11/2014).
“Mujiasih tewas karena luka tusukan, sayatan di bagian leher dan juga luka tusuk di bagian pinggul. Sedangkan Ningsih diketahui hanya mendapat tusukan di bagian leher,” imbuh Djelani.
Dia menambahkan, bahwa salah satu korban, yakni Seneng Mujiasih merupakan WNI overstayer di Hong Kong. Kontraknya selama bekerja d Hong Kong sejatinya sudah habis dua tahun lalu. Sedangkan Ningsih merupakan WNI yang masuk Hong Kong dengan visa wisata.
Menurut Kemlu,jasad Seneng Mujiasih asal Sulawesi dan Sumarti Ningsih asal Cilacap ditemukan dalam kondisi utuh. Jasad Sumarti Ningsih yang ditemukan di dalam koper, yang semula dikabarkan dimutiliasi sejatinya hanya mengalami luka tusuk di bagian leher. (Baca: Ini SMS Terakhir Seneng Mujiasih sebelum Tewas)
”Kasus WNI di Hong Kong bukanlah kasus mutilasi. Menurut laporan yang kami terima dari Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI), yang menerima laporan dari polisi Hong Kong, keduanya ditemukan utuh, tidak ada bagian tubuh yang terputus,” ucap Acting Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Indonesia (PWNI-BHI), Krishna Djelani, Rabu (12/11/2014).
“Mujiasih tewas karena luka tusukan, sayatan di bagian leher dan juga luka tusuk di bagian pinggul. Sedangkan Ningsih diketahui hanya mendapat tusukan di bagian leher,” imbuh Djelani.
Dia menambahkan, bahwa salah satu korban, yakni Seneng Mujiasih merupakan WNI overstayer di Hong Kong. Kontraknya selama bekerja d Hong Kong sejatinya sudah habis dua tahun lalu. Sedangkan Ningsih merupakan WNI yang masuk Hong Kong dengan visa wisata.
(mas)