Mia Love, Wanita Kulit Hitam Pertama di Kongres AS
A
A
A
WASHINGTON - Ada sisi lain yang disorot dunia dalam Pemilu sela di Amerika Serikat (AS) yang dimenangkan Partai Republik. Sisi lain itu adalah munculnya, Mia Love, 38, wanita kulit hitam pertama yang duduk di Kongres AS.
Mia Love dielu-elukan publik AS karena seolah-olah menjadi “Obama” kedua di AS. Bedanya, dia dari Partai Republik, sedangkan Obama dari Partai Demokrat. Mia adalah wanita kulit hitam asal Utah.
”Banyak dari para penentang di luar sana mengatakan bahwa Utah tidak akan pernah memilih wanita kulit hitam untu Kongres,” katanya dalam rapat kemenangannya.
Mia Lahir di Brooklyn dari pasangan orangtua Amerika Serikat dan Haiti. Selain sosoknya yang dianggap “Obama” kedua, kisah hidupnya juga menarik perhatian publik.
Mia bercerita, pada tahun 1970-an ayahnya pernah bekerja sampingan sebagai pembersih toilet demi membiayai sekolah tiga anaknya, termasuk Mia.
Dia merupakan lulusan University of Hartford, Connecticut dengan gelar sarjana seni rupa. Dia menyadari menjadi warga kulit hitam merupakan warga minoritas. Namun, pandangan miring itu justru menjadi motivasi baginya untuk membuktikan kemampuannya.
Dia suka mengingat apa yang ayahnya katanya pada saat dia kuliah.”Mia, ibumu dan saya tidak pernah mengambil apa pun. Anda tidak akan menjadi beban bagi masyarakat,” tulis Mia di website-nya.
Damon Cann, profesor politik di Utah State University, mengatakan Mia Love terikat untuk hal-hal yang lebih besar di Washington. ”Sejak pemilihan Barack Obama, Partai Republik telah lebih serius tentang mencoba untuk menampilkan keragaman dalam partai,” katanya kepad Salt Lake Tribune.
”Dan Mia Love berpotensi menjadi generasi untuk keragaman dalam partai,” imbuh dia, yang juga dikutip news.com.au, Kamis (6/11/2014).
Mia Love dielu-elukan publik AS karena seolah-olah menjadi “Obama” kedua di AS. Bedanya, dia dari Partai Republik, sedangkan Obama dari Partai Demokrat. Mia adalah wanita kulit hitam asal Utah.
”Banyak dari para penentang di luar sana mengatakan bahwa Utah tidak akan pernah memilih wanita kulit hitam untu Kongres,” katanya dalam rapat kemenangannya.
Mia Lahir di Brooklyn dari pasangan orangtua Amerika Serikat dan Haiti. Selain sosoknya yang dianggap “Obama” kedua, kisah hidupnya juga menarik perhatian publik.
Mia bercerita, pada tahun 1970-an ayahnya pernah bekerja sampingan sebagai pembersih toilet demi membiayai sekolah tiga anaknya, termasuk Mia.
Dia merupakan lulusan University of Hartford, Connecticut dengan gelar sarjana seni rupa. Dia menyadari menjadi warga kulit hitam merupakan warga minoritas. Namun, pandangan miring itu justru menjadi motivasi baginya untuk membuktikan kemampuannya.
Dia suka mengingat apa yang ayahnya katanya pada saat dia kuliah.”Mia, ibumu dan saya tidak pernah mengambil apa pun. Anda tidak akan menjadi beban bagi masyarakat,” tulis Mia di website-nya.
Damon Cann, profesor politik di Utah State University, mengatakan Mia Love terikat untuk hal-hal yang lebih besar di Washington. ”Sejak pemilihan Barack Obama, Partai Republik telah lebih serius tentang mencoba untuk menampilkan keragaman dalam partai,” katanya kepad Salt Lake Tribune.
”Dan Mia Love berpotensi menjadi generasi untuk keragaman dalam partai,” imbuh dia, yang juga dikutip news.com.au, Kamis (6/11/2014).
(mas)