Boko Haram: 219 Siswi yang Diculik Pindah Agama dan Nikah
A
A
A
CHIBOK - Kelompok Boko Haram mengklaim 219 siswi Nigeria yang mereka telah pindah agama menjadi mualaf dan telah dinikahkan.
Klaim itu muncul dari video pernyataan pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau. Pemimpin Boko Haram itu juga membantah klaim pemerintah Nigeria bahwa mereka sepakat melakukan gencatan senjata.
Menurut Shekau, kelompoknya juga menculik warga Jerman, di negara bagian Adamawa, di timur laut Nigeria pada bulan Juli 2014.
Ratusan siswi Nigeria itu diculik dari asrama sekolah mereka di wilayah Chibok, negara bagian Borno, April 2014. Sejak diculik, nasib mereka tidak diketahui. Beberapa waktu lalu, pemerintah Nigeria mengklaim ratusan siswi itu akan dibebaskan setelah pemerintah menyepakati gencatan senjata dengan Boko Haram.
Namun, sebuah video baru muncul dan sekaligus membantah klaim yang pernah disampaikan militer dan presiden Nigeria apda 17 Oktober 2014 lalu.
Kala itu, pemerintah Nigeria menyatakan bahwa pembicaraan gencatan senjata dengan Nigeria sedang berlangsung di Ibu Kota Chad, Ndjamena.
Dalam sebuah video, Shekau tampak berbicara di wilayah Hausa. Dia mengenakan seragam militer dan sepatu bot dengan sorban hitam. Dia diapit oleh 15 militan bersenjata.”Kami belum menyepakati gencatan senjata dengan siapa pun,” katanya.
”Kami tidak bernegosiasi dengan siapa pun. Itu bohong. Itu bohong. Kami tidak akan bernegosiasi. Apa keuntungan kita dengan negosiasi? Tuha berkata kita tidak seharusnya (melakukan itu),” lanjut Shekau, seperti dikutip Al Arabiya, Sabtu (1/11/2014).
Masih menurut video itu, Shekau menunjukkan gadis-gadis asal Chibok telah mengenakan jilbab dan sedang membaca Alquran. ”Tidak tahukah Anda, lebih dari 200 siswi Chibok telah masuk Islam? Mereka sekarang telah hafal dua juz Alquran,” katanya.
Shekau sebelumnya mengancam akan menjual gadis-gadis sebagai budak seks, dan menyarankan agar pemerintah Nigeria melakukan pertukaran sandera dengan militan Boko Haram yang ditahan.
Dalam pesan terbaru, Shekau berkat sambil tertawa.”Kami telah menikahkan mereka. Mereka berada di rumah perkawinan mereka,” ujarnya.
Kelompok Human Rights Watch, dalam laporan terbarunya pekan ini mengatakan, bahwa Boko Haram menyandera lebih dari 500 perempuan dan gadis-gadis muda. Para sandera dipaksa menikah di kamp-kamp militan.
Klaim itu muncul dari video pernyataan pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau. Pemimpin Boko Haram itu juga membantah klaim pemerintah Nigeria bahwa mereka sepakat melakukan gencatan senjata.
Menurut Shekau, kelompoknya juga menculik warga Jerman, di negara bagian Adamawa, di timur laut Nigeria pada bulan Juli 2014.
Ratusan siswi Nigeria itu diculik dari asrama sekolah mereka di wilayah Chibok, negara bagian Borno, April 2014. Sejak diculik, nasib mereka tidak diketahui. Beberapa waktu lalu, pemerintah Nigeria mengklaim ratusan siswi itu akan dibebaskan setelah pemerintah menyepakati gencatan senjata dengan Boko Haram.
Namun, sebuah video baru muncul dan sekaligus membantah klaim yang pernah disampaikan militer dan presiden Nigeria apda 17 Oktober 2014 lalu.
Kala itu, pemerintah Nigeria menyatakan bahwa pembicaraan gencatan senjata dengan Nigeria sedang berlangsung di Ibu Kota Chad, Ndjamena.
Dalam sebuah video, Shekau tampak berbicara di wilayah Hausa. Dia mengenakan seragam militer dan sepatu bot dengan sorban hitam. Dia diapit oleh 15 militan bersenjata.”Kami belum menyepakati gencatan senjata dengan siapa pun,” katanya.
”Kami tidak bernegosiasi dengan siapa pun. Itu bohong. Itu bohong. Kami tidak akan bernegosiasi. Apa keuntungan kita dengan negosiasi? Tuha berkata kita tidak seharusnya (melakukan itu),” lanjut Shekau, seperti dikutip Al Arabiya, Sabtu (1/11/2014).
Masih menurut video itu, Shekau menunjukkan gadis-gadis asal Chibok telah mengenakan jilbab dan sedang membaca Alquran. ”Tidak tahukah Anda, lebih dari 200 siswi Chibok telah masuk Islam? Mereka sekarang telah hafal dua juz Alquran,” katanya.
Shekau sebelumnya mengancam akan menjual gadis-gadis sebagai budak seks, dan menyarankan agar pemerintah Nigeria melakukan pertukaran sandera dengan militan Boko Haram yang ditahan.
Dalam pesan terbaru, Shekau berkat sambil tertawa.”Kami telah menikahkan mereka. Mereka berada di rumah perkawinan mereka,” ujarnya.
Kelompok Human Rights Watch, dalam laporan terbarunya pekan ini mengatakan, bahwa Boko Haram menyandera lebih dari 500 perempuan dan gadis-gadis muda. Para sandera dipaksa menikah di kamp-kamp militan.
(mas)