Mengenal Menlu Wanita Pertama Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Teka-teki siapa yang akan menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) akhirnya terjawab, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan nama-nama menteri dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Jokowi menunjuk Retno LP Marsudi sebagai pengganti Marty Natalegawa.
Siapakah sebenarnya sosok Retno yang ditunjuk Jokowi sebagai Menlu wanita pertama sepanjang sejarah Indonesia?
Berdasarkan penelurusan Sindonews dari berbagai sumber, sebelum ditunjuk sebagai Menteri, Retno adalah Duta Besar Indonesia di Belanda.
Selain menjabat sebagai Duta Besar, alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) dan Haagsche Hooge School, Belanda tersebut juga pernah menjabat sebagai perwakilan tetap Indonesia di Organisation for the Prohibiton of Chemical Weapons (OPCH), yakni sebuah organisasi inter-pemerintah dalam hal pelarangan senjata kimia yang berkantor di Hague, Belanda.
“Ibu Retno Marsudi merupakan Pejabat Diplomatik dan Konsuler (PDK) angkatan ke-12, satu angkatan dengan Bapak Marty Natalegawa, salah satu angkatan dengan banyak sosok cemerlang,” ungkap sumber di Kemenlu kepada Sindonews, Minggu (26/10/2014)
Untuk karier di Kemenlu, Retno memiliki karier yang cukup cemerlang. “Di usia yang cukup muda untuk ukuran birokrasi, beliau sudah menjadi seorang Direktur Jenderal (Dirjen),” tambah sumber yang enggan disebutkan namanya itu.
Retno diangkat sebagai Dirjen Amerika dan Eropa pada tahun 2008 hingga tahun 2012. Sebelum menjabat sebagai Duta Besar di Belanda, dirinya juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Oslo, Norwegia pada tahun 2005 hingga tahun 2008.
Wanita kelahiran Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962 itu selama berkarier di Kemlu pernah menjabat beberapa posisi penting.
Beberapa posisi yang pernah diisi Retno, antara lain Wakil Direktur Kerja Sama Ekonomi; Kepala Bidang Ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag; Kepala Seksi untuk masalah lingkungan di Direktorat Multilateral Kerjasama Ekonomi, Kementerian Luar Negeri RI; serta Pejabat Penerangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra.
Siapakah sebenarnya sosok Retno yang ditunjuk Jokowi sebagai Menlu wanita pertama sepanjang sejarah Indonesia?
Berdasarkan penelurusan Sindonews dari berbagai sumber, sebelum ditunjuk sebagai Menteri, Retno adalah Duta Besar Indonesia di Belanda.
Selain menjabat sebagai Duta Besar, alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) dan Haagsche Hooge School, Belanda tersebut juga pernah menjabat sebagai perwakilan tetap Indonesia di Organisation for the Prohibiton of Chemical Weapons (OPCH), yakni sebuah organisasi inter-pemerintah dalam hal pelarangan senjata kimia yang berkantor di Hague, Belanda.
“Ibu Retno Marsudi merupakan Pejabat Diplomatik dan Konsuler (PDK) angkatan ke-12, satu angkatan dengan Bapak Marty Natalegawa, salah satu angkatan dengan banyak sosok cemerlang,” ungkap sumber di Kemenlu kepada Sindonews, Minggu (26/10/2014)
Untuk karier di Kemenlu, Retno memiliki karier yang cukup cemerlang. “Di usia yang cukup muda untuk ukuran birokrasi, beliau sudah menjadi seorang Direktur Jenderal (Dirjen),” tambah sumber yang enggan disebutkan namanya itu.
Retno diangkat sebagai Dirjen Amerika dan Eropa pada tahun 2008 hingga tahun 2012. Sebelum menjabat sebagai Duta Besar di Belanda, dirinya juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Oslo, Norwegia pada tahun 2005 hingga tahun 2008.
Wanita kelahiran Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962 itu selama berkarier di Kemlu pernah menjabat beberapa posisi penting.
Beberapa posisi yang pernah diisi Retno, antara lain Wakil Direktur Kerja Sama Ekonomi; Kepala Bidang Ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag; Kepala Seksi untuk masalah lingkungan di Direktorat Multilateral Kerjasama Ekonomi, Kementerian Luar Negeri RI; serta Pejabat Penerangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra.
(dmd)