Kanada Kalang Kabut Hadapi Teror Militan
A
A
A
OTTAWA - Aparat keamanan Kanada terbukti kecolongan dan kalang kabut menghadapi teror dari dua militan muda yang merupakan warganya sendiri.
Salah satu militan yang membuat aparat keamanan Kanada kalang kabut adalah Michael Zehaf-Bibeau, penyerang gedung parlemen.Kedua militan itu diketahui tergoda perang di Suriah. Namun, polisi Kanada gagal menemukan bukti, sampai akhirnya serangan terjadi.
Pihak berwenang Kanada kini berebut untuk menyelidiki latar belakang dari para militan muda. Selain Bibeau yang ditembak mati saat mengumbar tembakan di gedung parlemen di Ottawa, mereka juga menyelidiki militan muda lain. (Baca: Ini Sosok Zehaf-Bibeau, Penebar Teror di Parlemen Kanada)
”Ini adalah ancaman yang sulit untuk dideteksi,” kata Komisaris Polisi Royal Kanada, Bob Paulson.”Tidak ada cara untuk mengetahui di mana atau kapan serangan seperti itu bisa terjadi,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/10/2014).
Serangan militan di gedung parlemen Kanada berhasil dilumpuhkan oleh Sersan Kevin Vickers, yang menembak mati Bibeau dengan beberapa peluru.
Pemerintah Kanada menyatakan, tujuan serangan di gedung parlemen tidak lain untuk menciptakan teror terhadap publik. ”Untuk menanamkan rasa takut dan panik di negara kita dan mengganggu bisnis pemerintah,” kata Perdana Menteri Stephen Harper.
”Ya, seperti yang saya katakan kemarin, Kanada tidak akan terintimidasi. Kami akan waspada tapi kami tidak akan gentar,” lanjut Harper.
Salah satu militan yang membuat aparat keamanan Kanada kalang kabut adalah Michael Zehaf-Bibeau, penyerang gedung parlemen.Kedua militan itu diketahui tergoda perang di Suriah. Namun, polisi Kanada gagal menemukan bukti, sampai akhirnya serangan terjadi.
Pihak berwenang Kanada kini berebut untuk menyelidiki latar belakang dari para militan muda. Selain Bibeau yang ditembak mati saat mengumbar tembakan di gedung parlemen di Ottawa, mereka juga menyelidiki militan muda lain. (Baca: Ini Sosok Zehaf-Bibeau, Penebar Teror di Parlemen Kanada)
”Ini adalah ancaman yang sulit untuk dideteksi,” kata Komisaris Polisi Royal Kanada, Bob Paulson.”Tidak ada cara untuk mengetahui di mana atau kapan serangan seperti itu bisa terjadi,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/10/2014).
Serangan militan di gedung parlemen Kanada berhasil dilumpuhkan oleh Sersan Kevin Vickers, yang menembak mati Bibeau dengan beberapa peluru.
Pemerintah Kanada menyatakan, tujuan serangan di gedung parlemen tidak lain untuk menciptakan teror terhadap publik. ”Untuk menanamkan rasa takut dan panik di negara kita dan mengganggu bisnis pemerintah,” kata Perdana Menteri Stephen Harper.
”Ya, seperti yang saya katakan kemarin, Kanada tidak akan terintimidasi. Kami akan waspada tapi kami tidak akan gentar,” lanjut Harper.
(mas)