Tak Sampai Seabad Kutub Utara dan Selatan Bisa Tukar Posisi
A
A
A
CALIFORNIA - Ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengatakan, kutub utara dan selatan bisa bertukar posisi dalam waktu kurang dari satu abad. Itu merupakan temuan terbaru, di mana pembalikan magnet bumi bisa terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Fenomena itu dikhawatirkan membahayakan bagi kehidupan manusia. Para ilmuwan sebelumnya memperkirakan medan magnet bumi bisa bertukar posisi dalam kurun ribuan hingga satu juta tahun.
Tapi, kini peneliti di University of California, Berkeley, telah menemukan ada gerakan pembalikan medan magnet yang benar-benar terjadi sangat cepat.
Sebuah studi internasional yang dipimpin oleh ilmuwan AS meneliti lapisan sedimen di danau kuno di Sulmona, sebelah timur Roma, Italia. Sedimen itu terdiri dari mineral magnetis sensitif yang memiliki jejak garis medan magnet bumi yang beku.
Sebuah peta dari penelitian itu menunjukkan bagaimana kutub utara berkeliaran di sekitar Antartika selama beberapa ribu tahun sebelum membalik sekitar 786 ribu tahun yang lalu. Temuan mereka akan diterbitkan dalam Journal Geophysical Internasional edisi November 2014 mendatang.
”Sungguh menakjubkan betapa cepat kita melihat pembalikan itu,” kata Courtney Sprain, mahasiswa pasca-sarjana University of California yang menjadi koordinator penulis temuan itu.
“Data paleomagnetik sangat baik. Ini adalah salah satu catatan terbaik yang kita miliki sejauh ini dari apa yang terjadi selama pembalikan (kutub) dan seberapa cepat pembalikan ini bisa terjadi,” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today, Senin (20/10/2014).
Fenomena itu dikhawatirkan membahayakan bagi kehidupan manusia. Para ilmuwan sebelumnya memperkirakan medan magnet bumi bisa bertukar posisi dalam kurun ribuan hingga satu juta tahun.
Tapi, kini peneliti di University of California, Berkeley, telah menemukan ada gerakan pembalikan medan magnet yang benar-benar terjadi sangat cepat.
Sebuah studi internasional yang dipimpin oleh ilmuwan AS meneliti lapisan sedimen di danau kuno di Sulmona, sebelah timur Roma, Italia. Sedimen itu terdiri dari mineral magnetis sensitif yang memiliki jejak garis medan magnet bumi yang beku.
Sebuah peta dari penelitian itu menunjukkan bagaimana kutub utara berkeliaran di sekitar Antartika selama beberapa ribu tahun sebelum membalik sekitar 786 ribu tahun yang lalu. Temuan mereka akan diterbitkan dalam Journal Geophysical Internasional edisi November 2014 mendatang.
”Sungguh menakjubkan betapa cepat kita melihat pembalikan itu,” kata Courtney Sprain, mahasiswa pasca-sarjana University of California yang menjadi koordinator penulis temuan itu.
“Data paleomagnetik sangat baik. Ini adalah salah satu catatan terbaik yang kita miliki sejauh ini dari apa yang terjadi selama pembalikan (kutub) dan seberapa cepat pembalikan ini bisa terjadi,” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today, Senin (20/10/2014).
(mas)