Pemutilasi Mayang Dikubur, Warga Australia Berkabung
A
A
A
BRISBANE - Jasad Marcus Peter Volke, 28, koki Australia yang bunuh diri usai membunuh dan memutilasi Mayang Prasetyo, warga Indonesia telah dikubur. Sejumlah warga Australia, terutama teman-taman Volke berkabung.
Jasad Volke yang tak lain adalah suami Mayang dikubur di pemakaman Ballarat, Australia. Beberapa lagu dari band Queen seperti “One Bites The Dust” dan "Do not Stop Me Now" diputar untuk mengiringi pemakaman pembunuh wanita transgender atau waria asal Indonesia itu.
Sekitar 250 kerabat dan tema-teman Volke hadir ke sebuah pemakaman di Ballarat. Volke dalam sepekan terakhir menjadi sasaran hujatan publik atas pembunuhan dan mutilisasi yang dilakukan terhadap Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah beberapa waktu lalu.
Dalam prosesi pemakaman, para kerabat dan teman-teman Volke enggan membicarakan kasus pembunuhan itu. Mereka lebih tertarik membicarakan sosok Volke sebagai pria muda yang peduli, dengan cirikhas bermata biru dan memiliki senyum genit.
Lee Swagerman, salah satu teman Volke mengatakan, bahwa Volke selalu menjadi andalan untuk memberikan motivasi di saat dia terpuruk. Beberapa anggota keluarga Volke tampak menangis dan saling menghibur satu sama lain.
Wolfgang Volke, salah satu paman Marcus Volke, seperti dikutip news.com.au, Kamis (16/10/2014) menceritakan sisi baik dari keponakannya itu. “Dia orang yang peduli, setia dan pemuda yang lembut,” katanya. Menurutnya, keponakannya itu selalu tertarik dengan karate dan buku komik ketika masih kecil.
Jasad Volke yang tak lain adalah suami Mayang dikubur di pemakaman Ballarat, Australia. Beberapa lagu dari band Queen seperti “One Bites The Dust” dan "Do not Stop Me Now" diputar untuk mengiringi pemakaman pembunuh wanita transgender atau waria asal Indonesia itu.
Sekitar 250 kerabat dan tema-teman Volke hadir ke sebuah pemakaman di Ballarat. Volke dalam sepekan terakhir menjadi sasaran hujatan publik atas pembunuhan dan mutilisasi yang dilakukan terhadap Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah beberapa waktu lalu.
Dalam prosesi pemakaman, para kerabat dan teman-teman Volke enggan membicarakan kasus pembunuhan itu. Mereka lebih tertarik membicarakan sosok Volke sebagai pria muda yang peduli, dengan cirikhas bermata biru dan memiliki senyum genit.
Lee Swagerman, salah satu teman Volke mengatakan, bahwa Volke selalu menjadi andalan untuk memberikan motivasi di saat dia terpuruk. Beberapa anggota keluarga Volke tampak menangis dan saling menghibur satu sama lain.
Wolfgang Volke, salah satu paman Marcus Volke, seperti dikutip news.com.au, Kamis (16/10/2014) menceritakan sisi baik dari keponakannya itu. “Dia orang yang peduli, setia dan pemuda yang lembut,” katanya. Menurutnya, keponakannya itu selalu tertarik dengan karate dan buku komik ketika masih kecil.
(mas)