Mantan Menteri Inggris Desak Negaranya Akui Palestina
A
A
A
LONDON - Seorang mantan Menteri Inggris menyerukan kepada negaranya untuk segera mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat. Seruan itu disampaikan oleh Sayeeda Warsi, yang mengundurkan diri akibat penolakan London untuk mengambil tindakan keras terhadap Israel dalam perang Gaza terbaru beberapa waktu lalu.
“Kurangnya kemampuan politik kami untuk mengakui Palestina,” ungkap Warsi, saat melalukan wawancara dengan media setempat. “Kompas untuk moral kita juga sudah hilang,” tambahnya, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (13/10/2014).
“Tidak ada negoisiasi, entah bagaimana caranya untuk kembali memberikan napas pada negoisasi (Israel dan Palestina). Tapi, ada salah satu cara yang kita bisa lakukan, yaitu mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat,” ungkapnya.
Sempat muncul kabar bahwa parlemen di Inggris akan mengeluarkan pernyataan untuk mengakui Palestina, seminggu setelah Swedia menyatakan diri telah mengakui Palestina. Namun, media setempat merasa pembicaraan tersebut hanyalah tindakan simbolis semata.
Sementara itu, Warsi juga mengatakan, ada keresahan yang meluas atas pendekatan pemerintah Inggris dalam menghadapi permasalahan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun antara Israel dan Palestina dan itu lebih jauh lagi untuk menekan Israel agar segera mendapatkan solusi dua negara dengan Palestina.
“Kurangnya kemampuan politik kami untuk mengakui Palestina,” ungkap Warsi, saat melalukan wawancara dengan media setempat. “Kompas untuk moral kita juga sudah hilang,” tambahnya, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (13/10/2014).
“Tidak ada negoisiasi, entah bagaimana caranya untuk kembali memberikan napas pada negoisasi (Israel dan Palestina). Tapi, ada salah satu cara yang kita bisa lakukan, yaitu mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat,” ungkapnya.
Sempat muncul kabar bahwa parlemen di Inggris akan mengeluarkan pernyataan untuk mengakui Palestina, seminggu setelah Swedia menyatakan diri telah mengakui Palestina. Namun, media setempat merasa pembicaraan tersebut hanyalah tindakan simbolis semata.
Sementara itu, Warsi juga mengatakan, ada keresahan yang meluas atas pendekatan pemerintah Inggris dalam menghadapi permasalahan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun antara Israel dan Palestina dan itu lebih jauh lagi untuk menekan Israel agar segera mendapatkan solusi dua negara dengan Palestina.
(esn)