Pembantaian 43 Orang, Presiden Meksiko Disalahkan
A
A
A
IGUALA - Pembantaian massal sekitar 43 orang di Meksiko diduga hasil persekongkolan anggota geng kriminal dengan pejabat keamanan setempat. Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto turut disalahkan oleh kerabat korban
Para korban yang ditemukan dalam kuburan massal itu diduga para mahasiswa dan dosen yang menghilang pada 27 September 2014, ketika akan melakukan demonstrasi. Mereka sebelumnya bentrok dengan polisi di Iguala, di wilayah pinggiran Meksiko pada 26 September 2014.
Beberapa aparat keamanan yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan, puluhan mayat sudah ditemukan. Jaksa Agung, Inaky Blanco, mengatakan, puluhan mayat yang ditemukan sebagian dalam kondisi termutilasi. (Baca: Ditemukan Kuburan Massal Berisi 43 Mayat di Meksiko)
Keluarga dari 43 siswa yang hilang menuntut informasi tentang keberadaan orang-orang yang mereka cintai. Presiden Enrique Pena Nieto tak luput ikut disalahkan atas apa yang terjadi dalam pembantaian massal itu.
”Hal-hal yang sudah berlalu menjadi jauh lebih buruk,” kata Anayeli, wanita yang mengaku kakak dari mahasiswa berusia 20 tahun yang hilang.
“Seharusnya Pena Nieto tidak terlibat, tapi ini terjadi tepat di bawah hidungnya. Dia terlibat dalam semua ini,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Senin (6/10/2014).
Menurut Blanco, beberapa mayat ditemukan dalam kondisi luka bakar. Kemungkinan para korban disiram bensin atau solar. Ada 29 tersangka yang telah diidentifikasi sejauh ini, 26 di antaranya telah ditangkap, termasuk Felipe Flores, kepala keamanan untuk Iguala.
Blanco mengatakan polisi setempat telah disusupi oleh geng kriminal yang dikenal sebagai Guerreros Unidos.
Para korban yang ditemukan dalam kuburan massal itu diduga para mahasiswa dan dosen yang menghilang pada 27 September 2014, ketika akan melakukan demonstrasi. Mereka sebelumnya bentrok dengan polisi di Iguala, di wilayah pinggiran Meksiko pada 26 September 2014.
Beberapa aparat keamanan yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan, puluhan mayat sudah ditemukan. Jaksa Agung, Inaky Blanco, mengatakan, puluhan mayat yang ditemukan sebagian dalam kondisi termutilasi. (Baca: Ditemukan Kuburan Massal Berisi 43 Mayat di Meksiko)
Keluarga dari 43 siswa yang hilang menuntut informasi tentang keberadaan orang-orang yang mereka cintai. Presiden Enrique Pena Nieto tak luput ikut disalahkan atas apa yang terjadi dalam pembantaian massal itu.
”Hal-hal yang sudah berlalu menjadi jauh lebih buruk,” kata Anayeli, wanita yang mengaku kakak dari mahasiswa berusia 20 tahun yang hilang.
“Seharusnya Pena Nieto tidak terlibat, tapi ini terjadi tepat di bawah hidungnya. Dia terlibat dalam semua ini,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Senin (6/10/2014).
Menurut Blanco, beberapa mayat ditemukan dalam kondisi luka bakar. Kemungkinan para korban disiram bensin atau solar. Ada 29 tersangka yang telah diidentifikasi sejauh ini, 26 di antaranya telah ditangkap, termasuk Felipe Flores, kepala keamanan untuk Iguala.
Blanco mengatakan polisi setempat telah disusupi oleh geng kriminal yang dikenal sebagai Guerreros Unidos.
(mas)