Mengejutkan, Laut Terbesar Keempat di Dunia Mengering
A
A
A
TASHKENT - Sejumlah foto menunjukkan kondisi laut terbesar keempat di dunia, yakni Laut Aral di Asia Tengah benar-benar mengering.
Laut itu terbentuk semula dari sebuah proyek di era Uni Soviet. Tujuannya kala itu, hanya membentuk danau untuk keperluan pertanian di Asia Tengah.
”Ini adalah pertama kalinya cekungan timur itu benar-benar kering di zaman modern," kata Philip Micklin, seorang ahli Laut Aral dari Western Michigan University kepada NASA Earth Observatory, Selasa (30/9/2014).
“Dan ini kemungkinan pertama kalinya, laut ini benar-benar kering dalam 600 tahun terakhir, sejak abad pertengahan terkait dengan pengalihan air sungai Amu Darya ke Laut Kaspia,” lanut Micklin.
Sungai itu bagian dari proyek irigasi raksasa untuk mengatasi kelaparan di Asia Tengah tahun 1950-an hingga 1960-an.
Menurut Micklin, Laut Aral selama ini bergantung pada aliran sungai Amu Darya. Pejabat Soviet pada tahun 1980-an mengakui adanya potensi dampak proyek mereka di Laut Aral, namun mereka tidak bisa berbuat banyak saat itu.
Sekitar 60 juta orang tinggal di sekitar cekungan Laut Aral, sebagian besar dari mereka warga berpenghasilan rendah di negara-negara Asia Tengah.
Laut itu terbentuk semula dari sebuah proyek di era Uni Soviet. Tujuannya kala itu, hanya membentuk danau untuk keperluan pertanian di Asia Tengah.
”Ini adalah pertama kalinya cekungan timur itu benar-benar kering di zaman modern," kata Philip Micklin, seorang ahli Laut Aral dari Western Michigan University kepada NASA Earth Observatory, Selasa (30/9/2014).
“Dan ini kemungkinan pertama kalinya, laut ini benar-benar kering dalam 600 tahun terakhir, sejak abad pertengahan terkait dengan pengalihan air sungai Amu Darya ke Laut Kaspia,” lanut Micklin.
Sungai itu bagian dari proyek irigasi raksasa untuk mengatasi kelaparan di Asia Tengah tahun 1950-an hingga 1960-an.
Menurut Micklin, Laut Aral selama ini bergantung pada aliran sungai Amu Darya. Pejabat Soviet pada tahun 1980-an mengakui adanya potensi dampak proyek mereka di Laut Aral, namun mereka tidak bisa berbuat banyak saat itu.
Sekitar 60 juta orang tinggal di sekitar cekungan Laut Aral, sebagian besar dari mereka warga berpenghasilan rendah di negara-negara Asia Tengah.
(mas)