Ini 3 Buron Termahal Sedunia, Bos ISIS Dihargai Rp120 M

Jum'at, 26 September 2014 - 14:18 WIB
Ini 3 Buron Termahal Sedunia, Bos ISIS Dihargai Rp120 M
Ini 3 Buron Termahal Sedunia, Bos ISIS Dihargai Rp120 M
A A A
WASHINGTON - Hadiah US$10 juta atau sekitar Rp120,5 miliar ditawarkan untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pemimpin atau bos ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Dia termasuk tiga buron termahal di dunia.

Tawaran hadiah itu disampaikan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS). Kendati demikian, Baghdadi ternyata menempati urutan ketiga dari tiga buron termahal yang dirilis AS, meski sosoknya saat ini merupakan buron yang paling dicari AS.

Di urutan kedua sebagai buron termahal adalah pemimpin al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri. AS menawarkan hadiah US$25 juta atau sekitar Rp301 miliar untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Zawahiri sejatinya adalah dokter pribadi pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden. Oleh AS, Zawahiri dianggap terlibat dalam serangan terhadap kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania. Dia juga dianggap ikut berperan dalam pengorganisasian serangan 9/11 terhadap menara WTC.

ISIS selama ini gencar melancarkan propaganda melawan negara-negara Barat, terutama AS melalui media sosial. Namun, menurut Departemen Luar Negeri AS, penggunaan media sosial justru menjadi titik lemah kelompok itu.

ISIS rentan terhadap pengkhianatan oleh orang dalam yang dapat mengirim tweet sederhana tentang keberadaan pemimpin mereka untuk mencari uang tunai yang ditawarkan AS.

Sedangkan buron termahal sampai saat melekat pada sosok anak-anak mantan Presiden Irak, Saddam Hussein. Mereka, Uday dan Qusay Hussein pernah memunculkan angka tawaran hadiah US$30 juta atau sekitar Rp361 miliar. Namun anak-anak Saddam Hussein dilaporkan telah tewas di Mosul pada tahun 2003.

Sebagai buron termahal ketiga di dunia, Baghdadi setidaknya pernah muncul di tengah publik di sebuah masjid di Mosul, Irak utara awal Juli 2014 lalu. Sejak itu, jejaknya misterius. Dia diduga terus bergerak antara Mosul dan Raqqa yang disebut-sebut sebagai ibukota ISIS di Suriah.

Selain AS, Australia juga ikut memburu Baghdadi. Namun, pemerintah Australia tidak ikut membuat tawaran hadiah fantastis seperti yang dibuat AS.”Pemerintah Australia mengharapkan siapa pun dengan informasi tentang teroris ini atau terkait dengan kegiatan teroris segera melaporkannya,” bunyi pernyataan Kejaksaan Agung Australia yang tidak membuat tawaran hadiah, sebagaimana dilaporkan news.com.au, Jumat (26/9/2014).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4640 seconds (0.1#10.140)