Bongkar Penyadapan Dunia, Snowden Raih Nobel Alternatif
A
A
A
STOCKHOLM - Bekas kontraktor NSA, Edward Joseph Snowden, dianugerahi penghargaan HAM Swedia atas keberaniannya membongkar penyadapan global yang dilakukan NSA Amerika Serikat (AS). Yayasan yang pemberi penghargaan itu menyebutnya sebagai Nobel alternatif.
“Right Livelihood Honorary Award Tahun 2014 diberikan kepada Edward Snowden untuk keberanian dan keahliannya dalam mengungkapkan apa yang belum pernah terjadi sebelumnya dari penyadapan negara yang melanggar proses demokrasi dan hak-hak konstitusional,” kata pihak Right Livelihood Award Foundation atau yayasan pemberi penghargaan yang berbasis di Stockholm, dalam sebuah pernyataan.
“Penghargaan ini diberikan setiap tahun untuk menghormati dan mendukung mereka yang menawarkan jawaban praktis dan teladan kepada tantangan yang paling mendesak yang kita hadapi hari ini,” lanjut pernyataan itu.
Sebagai pemenang penghargaan kehormatan, Snowden yang bersembunyi di Rusia sejak 2013 akan menerima hadiah uang 500 ribu Kronor atau sekitar Rp831 juta. Hadiah uang itu, menurut yayasan bisa menjadi dana bantuan hukum untuknya yang sedang diburu aparat intelijen AS.
Alan Rusbridger, pemimpin redaksi Guardian, juga meraih penghargaan serupa atas jasanya merilis data bocoran NSA dari dokumen yang dibawa Snowden. Selain itu, pengacara hak asasi manusia Pakistan Asma Jahanger, aktivis hak asasi Sri Lanka, Basil Fernando dan aktivis lingkungan AS, Bill McKibbben juga dapat penghargaan.
Direktur yayasan tersebut, Ole von Uexkull, seperti dikutip RT, semalam, mengatakan keberanian mengungkap penyadapan massal terhadap warga sipil, penentang fundamentalisme agama dan orang yang peduli dengan nasib kehidupan planet ini menjadi pesan penting.
Penghargaan itu akan secara resmi pada upacara di parlemen Swedia pada tanggal 1 Desember 2014 mendatang.
“Right Livelihood Honorary Award Tahun 2014 diberikan kepada Edward Snowden untuk keberanian dan keahliannya dalam mengungkapkan apa yang belum pernah terjadi sebelumnya dari penyadapan negara yang melanggar proses demokrasi dan hak-hak konstitusional,” kata pihak Right Livelihood Award Foundation atau yayasan pemberi penghargaan yang berbasis di Stockholm, dalam sebuah pernyataan.
“Penghargaan ini diberikan setiap tahun untuk menghormati dan mendukung mereka yang menawarkan jawaban praktis dan teladan kepada tantangan yang paling mendesak yang kita hadapi hari ini,” lanjut pernyataan itu.
Sebagai pemenang penghargaan kehormatan, Snowden yang bersembunyi di Rusia sejak 2013 akan menerima hadiah uang 500 ribu Kronor atau sekitar Rp831 juta. Hadiah uang itu, menurut yayasan bisa menjadi dana bantuan hukum untuknya yang sedang diburu aparat intelijen AS.
Alan Rusbridger, pemimpin redaksi Guardian, juga meraih penghargaan serupa atas jasanya merilis data bocoran NSA dari dokumen yang dibawa Snowden. Selain itu, pengacara hak asasi manusia Pakistan Asma Jahanger, aktivis hak asasi Sri Lanka, Basil Fernando dan aktivis lingkungan AS, Bill McKibbben juga dapat penghargaan.
Direktur yayasan tersebut, Ole von Uexkull, seperti dikutip RT, semalam, mengatakan keberanian mengungkap penyadapan massal terhadap warga sipil, penentang fundamentalisme agama dan orang yang peduli dengan nasib kehidupan planet ini menjadi pesan penting.
Penghargaan itu akan secara resmi pada upacara di parlemen Swedia pada tanggal 1 Desember 2014 mendatang.
(mas)