Ladeni Tantangan Obama, ISIS Rilis Video Perang
A
A
A
WASHINGTON - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) meladeni tantang Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama yang ingin perang dengan mereka. ISIS bereaksi dengan merilis video perang bergaya Hollywood pada Rabu (17/9/2014).
Video perang terbaru yang dirilis ISIS berjudul "Flames of War,". Video itu dirilis oleh Media Center Al Hayat, yang menurut Middle East Media Research Institute (MEMRI), merupakan media sayap ISIS.
Video trailer berdurasi 52 detik itu dibuat mirip adegan di video game. Dalam video perang itu, ditampilkan efek gerak lambat dan gambar berkualitas tinggi. Salah satu adegannya berupa tank yang meledak hebat, dan isyarat militan ISIS untuk mengeksekusi para tawanan.
Sebelum judul "Flames of War" muncul di layar, dalam video itu muncul pesan “pertempuran baru saja dimulai.". Setelah itu, gambar video memudar jadi hitam dan diakhiri dengan pesan ”Coming Soon."
MEMRI menyatakan, video itu dibuat dengan kualitas produksi tinggi, sama seperti saat pembuatan video pemenggalan dua jurnalis AS dan warga Inggris.
Video ini dirilis hanya beberapa jam ,setelah Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Martin Dempsey, mengatakan pada sidang Senat, bahwa pasukan darat AS mungkin diperlukan untuk melawan ISIS di Timur Tengah.
Namun, seperti dikutip New York Times, Obama sejauh ini telah mengebaikan saran untuk mengirim pasukan darat untuk beperang melawan ISIS di Irak dan Suriah.
Video perang terbaru yang dirilis ISIS berjudul "Flames of War,". Video itu dirilis oleh Media Center Al Hayat, yang menurut Middle East Media Research Institute (MEMRI), merupakan media sayap ISIS.
Video trailer berdurasi 52 detik itu dibuat mirip adegan di video game. Dalam video perang itu, ditampilkan efek gerak lambat dan gambar berkualitas tinggi. Salah satu adegannya berupa tank yang meledak hebat, dan isyarat militan ISIS untuk mengeksekusi para tawanan.
Sebelum judul "Flames of War" muncul di layar, dalam video itu muncul pesan “pertempuran baru saja dimulai.". Setelah itu, gambar video memudar jadi hitam dan diakhiri dengan pesan ”Coming Soon."
MEMRI menyatakan, video itu dibuat dengan kualitas produksi tinggi, sama seperti saat pembuatan video pemenggalan dua jurnalis AS dan warga Inggris.
Video ini dirilis hanya beberapa jam ,setelah Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Martin Dempsey, mengatakan pada sidang Senat, bahwa pasukan darat AS mungkin diperlukan untuk melawan ISIS di Timur Tengah.
Namun, seperti dikutip New York Times, Obama sejauh ini telah mengebaikan saran untuk mengirim pasukan darat untuk beperang melawan ISIS di Irak dan Suriah.
(mas)