Islamophobia Masih Selimuti Warga AS

Jum'at, 12 September 2014 - 14:53 WIB
Islamophobia Masih Selimuti Warga AS
Islamophobia Masih Selimuti Warga AS
A A A
NEW YORK - Tiga belas tahun pasca tragedi paling mengguncang Amerika Serikat (AS), yang dikenal nama insiden 9/11, warga muslim AS merasa masih tertekan. Menurut mereka, Islamophobia atau ketakutan terhadap Islam masih menyelimuti warga AS.

Melansir Channel News Asia, Jumat (12/9/2014), warga muslim di New York merasa masih menjadi korban diskriminasi atas tragedi tersebut. New York adalah rumah bagi satu juta muslim AS, dan salah satu yang terbesar di Negeri Paman Sam itu.

Seorang warga Muslim di New York, Ayisha Irfan menceritakan bagaimana para penganut Islam diperlakukan di AS, terlebih paska insiden 9/11.''Saya ingat ketika laporan mengenai insiden itu muncul, saya tidak merasa terkejut dengan respon masyarakat. Sedari awal kami memang hidup dalam suasana yang tertekan,” ucap Ayisha.

''Perlakuan semacan ini sudah berlangsung lama, sebelum insiden 9/11 terjadi,” dirinya menambahkan.

Menurutnya, setelah insiden 9/11 terjadi, pengawasan terhadap kaum Muslim di AS, khususnya di New York semakin ketat, setiap tindakan komunitas muslim menjadi perhatian penegak hukum setempat.

Sementara itu, Meher Mohsin, seorang aktivis Islam di New York mengatakan, sebenarnya Islamophobia di AS sempat mengalami penurunan drastis. ''Pada tahun 2010 hingga 2011, ketakutan akan Islam menurun, namun setelah 2012 mulai ada peningkatan lagi,''ungkap Mohsin.

Menurutnya, saat ini tingkat kecemasan dan ketakutan warga AS terhadap Islam kembali tinggi, bahkan menyamai saat insiden 9/11 terjadi. Di matanya, salah satu penyebab utama peningkatan tajam Islamophobia di AS adalah karena kemunculan ISIS.
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4324 seconds (0.1#10.140)