CIS: Asia Tengah Jadi Transit Senjata Nuklir Teroris

Selasa, 09 September 2014 - 19:32 WIB
CIS: Asia Tengah Jadi Transit Senjata Nuklir Teroris
CIS: Asia Tengah Jadi Transit Senjata Nuklir Teroris
A A A
ALMATY - Wilayah Asia Tengah disebut dapat digunakan untuk transit senjata nuklir dan senjata pemusnah massal oleh teroris. Demikian keterangan Kepala Pusat Anti-Teroris (ATC) CIS, Andrei Novikov, Selasa (9/9/2014).

CIS adalah Commonwealth of Indenpendent States atau komunitas independen negara-negara bekas Uni Soviet.

Novikov mengatakan dalam pertemuan kepala keamanan dan badan intelijen CIS, telah dilaporkan bahwa ada pencurian bahan senjata nuklir baru-baru ini. Namun, dalam laporan itu tidak disebut bahan senjata nuklir negara mana yang telah dicuri teroris.

Menurut kepala ATC, adanya pernyataan dari organisasi teroris Negara Islam (IS) yang semula bernama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Juni 2014, bahwa kelompok memiliki akses senjata nuklir menjadi bukti kebenaran laporan itu.

Menurut Nivikov, militan IS telah menguasai kota terbesar kedua Irak, Mosul, dan diduga mencuri puluhan kilogram bahan nuklir.

”Mereka juga telah menyita aset senilai sekitar US$ 1 miliar. Ada alasan yang kuat untuk percaya bahwa teroris tidak akan mengalami kesulitan keuangan untuk pembelian peralatan (senjata) yang relevan,” ujar kapala ACT itu, seperti dikutip Itar-Tass.

”Kami juga memperhitungkan potensi ancaman lain, kemungkinan penggunaan wilayah negara-negara CIS, khususnya, kawasan Asia Tengah, untuk transit bahan nuklir dan zat berbahaya lainnya, serta teknologi dan peralatan yang berhubungan dengan senjata pemusnah massal,” ujar dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4844 seconds (0.1#10.140)