Gadis Cantik Gabung ISIS, Hati Ibu di Skotlandia 'Remuk'

Kamis, 04 September 2014 - 14:44 WIB
Gadis Cantik Gabung ISIS, Hati Ibu di Skotlandia Remuk
Gadis Cantik Gabung ISIS, Hati Ibu di Skotlandia 'Remuk'
A A A
GLASGOW - Setelah gadis cantik asal Glasgow, Skotlandia, Aqsa Mahmood, meninggalkan negaranya, ibu gadis itu mengaku “remuk” hatinya. Ibu gadis itu tidak menyangka, putrinya menjadi pengkhianat bagi negaranya, orangtua, serta keluarganya.

Aqsa, 20, diketahui putus kuliah dan menikah dengan seorang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Gadis cantik itu juga membuat heboh dengan menulis manifestor mengerikan dengan menyerukan para wanita untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.

Dalam sebuah pernyataan Ibu gadis itu, Khalida Mahmood dan ayahnya, Muzaffar Mahmood, mengungkapkan kesedihannya. (Baca: Gabung ISIS, Gadis Cantik Skotlandia Ini Kejutkan Inggris)

”Kami masih mencintai Anda, Aqsa, tapi kami sekarang harus memposisikan keluarga Anda, saudara dan saudari Anda terhadap Anda, pertama saat Anda telah mengkhianati kita, komunitas kita dan orang-orang dari Skotlandia, ketika Anda mengambil langkah ini,” bunyi pernyataan orangtua Aqsa.

”Anda telah meremukkan hati dari keluarga Anda dan mengubah hidup kita selamanya. Silakan pulang,” lanjut pernyataan itu, yang dirilis semalam (3/9/2014) oleh Mirror.

Orangtua Aqsa juga memberikan peringatan khusus. ”Jika putri kami, yang memiliki semua peluang dan kebebasan dalam hidup, bisa menjadi teman tidur seorang radikal, maka ada kemungkinan hal ini terjadi kepada keluarga (lain),” imbuh pernyataan mereka.

Khalida menyeka air mata saat pengacara keluarga itu membacakan pernyataan tersebut. ”Dia (Aqsa) mungkin percaya bahwa militan ISIS adalah keluarga barunya, tapi mereka tidak dan hanya memanfaatkannya saja,” katanya. ”Aqsa selalu sangat manis, damai, anak cerdas dan ingin tahu tentang segala sesuatu.”

Aqsa yang kini diyakini berada di Suriah, telah mengubah namanya di Twitter menjadi Umm Laits. Dia juga memamerkan foto profilnya yang membawa bendera ISIS.

“Ikuti contoh saudara-saudaramu dari Woolwich, Texas dan Boston,” bunyi kicauan Twitter-nya pada bulan Juni 2014, mengacu pada aksi teror bom dan pembunuhan di berbagai kota tersebut.

”Jika Anda tidak dapat ke medan perang, jadikan medan perang untuk diri sendiri,” bunyi kicauan Twitter-nya yang lain.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6067 seconds (0.1#10.140)