Makkah: Tak Ada Rencana Hancurkan Makam Rasulullah
A
A
A
RIYADH - Koran Arab Saudi, Makkah, melaporkan, tidak ada rencana penghancuran makam Rasulullah Muhammad yang ada di kompleks masjid al-Nabawi.Menurut media Saudi itu, makam Nabi Muhammad hanya diisolasi.
Media Saudi itu lantas menyebut media Inggris, Independent, yang melansir pemberitaan soal rencana penghancuran makam Rasulullah, telah mencuri data koran Makkah. Media Inggris tersebut juga dituduh salah menerjemahkan artikel dari media Saudi. (Baca: Makam Nabi Muhammad Dikabarkan akan Digusur)
“Mereka telah merampok usaha salah satu wartawan (Saudi),” kata wakil pemimpin redaksi koran Makkah, Mowafaq al-Nowasyar, dalam sebuah editorial yang diterbitkan Rabu kemarin. Dia tidak menjelaskan secara detail, maksud dari mengisolasi makam Nabi Muhammad tersebut.
Laman Independent sebelumnya melaporkan bahwa Arab Saudi berencana menghancurkan makam dan memindahkan jenazah Nabi Muhammad dari Nabawi ke pemakaman al-Baqi, dan menjadikan makam Rasullullah itu anonim. Tujuannya untuk menghindari pengkultusan.
Namun, Nowaysar, menuding, media Inggris telah salah menerjemahkan laporan media Saudi.”Koran Independent jatuh dalam perangkap kesalahpahaman, setelah salah menerjemahkan sebuah artikel Arab yang telah di-posting di koran Makkah pada 25 Agustus 2014,” tulis dia. (Baca juga: Niat Gusur Makam Nabi Muhammad dari Dokumen Ilmuwan Ini)
Omar al-Mudhwahi, wartawan koran Makkah yang menulis laporan soal isu pemindahan makam Nabi Muhammad, bahkan menawarkan diri sebagai penerjemah yang benar untuk media Inggris tersebut.
“Jika mereka bersikeras mencuri pekerjaan saya, setidaknya mereka harus mengizinkan saya untuk menyediakan mereka dengan terjemahan yang akurat. Saya akan senang,” ucap Mudhawahi.
”Saya awalnya menulis tentang proposal setelah membaca sebuah studi akademisi Saudi, Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal, dalam publikasi yang diterbitkan atas nama Presidensi Umum Dua Masjid Suci,” lanjut jurnalis Saudi itu kepada Al Arabiya, yang dirilis kemarin (3/9/2014).
Menanggapi tuduhan telah mencuri data, Wakil Manajer Editor Independent, Will Gore, kepada Al Arabiya, mengatakan, medianya justru tidak menyadari jika ada laporan dari koran Makkah, seminggu sebelum laporan itu diterbitkan Independent.
”Informasi untuk artikel kami dari akademisi Saudi Dr Irfan al-Alawi, yang telah membaca langsung dokumen Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal dan dia prihatin dengan isinya. Ini adalah lanjutan artikel Independent sebelumnya,” kata Gore.
Media Inggris itu mengklaim laporan itu didapat secara eksklusif, dan banyak laman Inggris telah merilisnya.
Media Saudi itu lantas menyebut media Inggris, Independent, yang melansir pemberitaan soal rencana penghancuran makam Rasulullah, telah mencuri data koran Makkah. Media Inggris tersebut juga dituduh salah menerjemahkan artikel dari media Saudi. (Baca: Makam Nabi Muhammad Dikabarkan akan Digusur)
“Mereka telah merampok usaha salah satu wartawan (Saudi),” kata wakil pemimpin redaksi koran Makkah, Mowafaq al-Nowasyar, dalam sebuah editorial yang diterbitkan Rabu kemarin. Dia tidak menjelaskan secara detail, maksud dari mengisolasi makam Nabi Muhammad tersebut.
Laman Independent sebelumnya melaporkan bahwa Arab Saudi berencana menghancurkan makam dan memindahkan jenazah Nabi Muhammad dari Nabawi ke pemakaman al-Baqi, dan menjadikan makam Rasullullah itu anonim. Tujuannya untuk menghindari pengkultusan.
Namun, Nowaysar, menuding, media Inggris telah salah menerjemahkan laporan media Saudi.”Koran Independent jatuh dalam perangkap kesalahpahaman, setelah salah menerjemahkan sebuah artikel Arab yang telah di-posting di koran Makkah pada 25 Agustus 2014,” tulis dia. (Baca juga: Niat Gusur Makam Nabi Muhammad dari Dokumen Ilmuwan Ini)
Omar al-Mudhwahi, wartawan koran Makkah yang menulis laporan soal isu pemindahan makam Nabi Muhammad, bahkan menawarkan diri sebagai penerjemah yang benar untuk media Inggris tersebut.
“Jika mereka bersikeras mencuri pekerjaan saya, setidaknya mereka harus mengizinkan saya untuk menyediakan mereka dengan terjemahan yang akurat. Saya akan senang,” ucap Mudhawahi.
”Saya awalnya menulis tentang proposal setelah membaca sebuah studi akademisi Saudi, Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal, dalam publikasi yang diterbitkan atas nama Presidensi Umum Dua Masjid Suci,” lanjut jurnalis Saudi itu kepada Al Arabiya, yang dirilis kemarin (3/9/2014).
Menanggapi tuduhan telah mencuri data, Wakil Manajer Editor Independent, Will Gore, kepada Al Arabiya, mengatakan, medianya justru tidak menyadari jika ada laporan dari koran Makkah, seminggu sebelum laporan itu diterbitkan Independent.
”Informasi untuk artikel kami dari akademisi Saudi Dr Irfan al-Alawi, yang telah membaca langsung dokumen Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal dan dia prihatin dengan isinya. Ini adalah lanjutan artikel Independent sebelumnya,” kata Gore.
Media Inggris itu mengklaim laporan itu didapat secara eksklusif, dan banyak laman Inggris telah merilisnya.
(mas)