Ketika 'Taliban Yahudi' Diusir Suku Maya di Guatemala

Minggu, 31 Agustus 2014 - 07:20 WIB
Ketika Taliban Yahudi...
Ketika 'Taliban Yahudi' Diusir Suku Maya di Guatemala
A A A
ATITLAN - Ratusan warga Yahudi Ortodoks yang diusir warga asli Suku Maya di Guatemala, ternyata terkenal di Israel. Media Israel menjuluki mereka “Taliban Yahudi” karena sifat keras mereka untuk memaksakan kehendak termasuk soal keyakinan kepada orang lain.

Mereka adalah sekelompok warga Yahudi yang tergabung dalam komunitas Lev Tahor. Menurut BBC, Minggu (31/8/2014), sejatinya mereka sudah enam tahun menetap di Desa San Juan La Laguna, desa dari warga asli Suku Maya di Guatemala.

Namun, di desa itu mereka berkonflik dengan warga Suku Maya, karena mereka memaksa warga asli untuk pindah keyakinan seperti yang mereka anut. (Baca: Suku Maya Ultimatum Warga Yahudi, Pergi atau Mati)

”Kami bertindak untuk membela diri dan menghormati hak-hak kami sebagai masyarakat adat. Konstitusi (Guatemala) melindungi kita, karena kita perlu untuk melestarikan budaya kita,” kata juru bicara dewan adat, Miguel Vasquez.

Mereka keluar dari Desa San Juan La Laguna, di tepi Danau Atitlan, sekitar 200 kilometer dari Ibukota Guatemala City, sejak pekan lalu. Pada Rabu pekan lalu, komunitas “Taliban Yahudi” itu berdialog dengan warga Suku Maya. Namun, hasil perundingan buntu.

Para “Taliban Yahudi” pun diultimatum warga Suku Maya untuk pergi atau memilih dihukum mati. “Kami adalah orang (yang suka) perdamaian dan untuk menghindari insiden, kita sudah mulai meninggalkan desa,” kata Misael Santos, perwakilan dari komunitas itu.

Menurut Santos, warga Yahudi di sana telah diancam. ”Kami memiliki hak untuk berada di sana, tapi mereka mengancam kami dengan hukuman mati tanpa pengadilan jika kita tidak meninggalkan desa,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1128 seconds (0.1#10.140)