NATO Marah dan Tegaskan Rusia Invasi Ukraina
A
A
A
KIEV - NATO marah dan memperingatkan Rusia atas tindakan militernya yang disebut NATO sebagai invasi terhadap Ukraina. Peringatan itu muncul setelah Amerika Serikat (AS) terang-terangan menuduh Rusia terlibat langsung dalam perang di Ukraina timur.
“Ini bukan tindakan terisolasi, tetapi bagian dari pola berbahaya selama berbulan-bulan untuk mengacaukan sebagai bangsa yang berdaulat, Ukraina,” kata Kepala NATO, Anders Fogh Rasmussen.
Pasukan Rusia, katanya sudah terang-terangan menerobos perbatasan yang termasuk pelanggaran keduaulatan Ukraina. (Baca: AS: Rusia Terlibat Langsung dalam Perang Ukraina)
“Kami mendesak Rusia untuk menghentikan aksi-aksi militer yang ilegal. Dengan menghentikan dukungannya kepada kelompok separatis bersenjata, dan mengambil langkah de-eskalasi secara langsung,” ujarnya, seperti dikutip AFP, Sabtu (30/8/2014).
Menurut NATO, Rusia mengerahkan setidaknya 1.000 tentaranya untuk berjuang bersama pemberontak di Ukraina timur. (Baca juga: Memanas, Ukraina Tuduh Rusia Menginvasi Besar-besaran)
Selain itu, yang membuat NATO marah adalah laporan bahwa Rusia mengerahkan sistem pertahanan udara, artileri, tank dan kendaraan lapis baja. Tak hanya itu, Rusia juga disebut telah menyiagakan 20.000 tentaranya di dekat perbatasan Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, terus membantah tuduhan bahwa Moskow memicu pemberontakan atau memiliki pasukan di negara pecahan Uni Soviet itu.
“Ini bukan tindakan terisolasi, tetapi bagian dari pola berbahaya selama berbulan-bulan untuk mengacaukan sebagai bangsa yang berdaulat, Ukraina,” kata Kepala NATO, Anders Fogh Rasmussen.
Pasukan Rusia, katanya sudah terang-terangan menerobos perbatasan yang termasuk pelanggaran keduaulatan Ukraina. (Baca: AS: Rusia Terlibat Langsung dalam Perang Ukraina)
“Kami mendesak Rusia untuk menghentikan aksi-aksi militer yang ilegal. Dengan menghentikan dukungannya kepada kelompok separatis bersenjata, dan mengambil langkah de-eskalasi secara langsung,” ujarnya, seperti dikutip AFP, Sabtu (30/8/2014).
Menurut NATO, Rusia mengerahkan setidaknya 1.000 tentaranya untuk berjuang bersama pemberontak di Ukraina timur. (Baca juga: Memanas, Ukraina Tuduh Rusia Menginvasi Besar-besaran)
Selain itu, yang membuat NATO marah adalah laporan bahwa Rusia mengerahkan sistem pertahanan udara, artileri, tank dan kendaraan lapis baja. Tak hanya itu, Rusia juga disebut telah menyiagakan 20.000 tentaranya di dekat perbatasan Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, terus membantah tuduhan bahwa Moskow memicu pemberontakan atau memiliki pasukan di negara pecahan Uni Soviet itu.
(mas)